Rabu

Mengenal Tanaman Fenomenal, Anthurium

Berasal dari daratan Amerika Selatan, tanaman ini kini tengah menjadi idola. Apa yang membuat si fenomenal, Anthurium begitu mempesona? Sampai-sampai sebuah majalah tanaman hias terbitan Jakarta menobatkannya sebagai tanaman fenomenal 2007.

Bagi kalangan awam, daun Anthurium mirip bakau atau sayuran sawi. Namun, bagi penyuka Anthurium, justru dedaunan itu melambangkan kegagahan dengan garis-garis tekstur yang tegas. Sebagai lambang kegagahan, tak heran kalau penyuka tanaman ini kebanyakan kaum pria.

Tekstur daun Anthurium mempunyai performa tersendiri. Bentuk daunnya tebal dan tegas, warnanya yang hijau enak dipandang. Semakin ganti daun semakin mahal harga Anthurium.

Anthurium yang kini harganya bombastis termasuk tanaman tahan banting. Perawatannya simple, tak perlu penanganan khusus. Karena itu, para pemula pun bisa menjadi nursery tanaman Anthurium. Untuk para pemula, disarankan untuk waspada saat pembelian bibit, karena bentuknya yang sama sehingga sulit membedakan bibit Anthurium yang unggul dan bibit biasa. Karena itu, para pemula sebaiknya tidak membeli bibit dalam jumlah banyak, khawatir dicurangi pedagang tanaman.

Dua cara pembibitan, biji atau bonggol

Menanam Anthurium bisa melalui biji (manggar) atau memotong bonggolnya. Pembibitan melalui biji bisa dilakukan secara alami, yaitu biji pecah sendiri lalu muncul tunas-tunas kecil. Selanjutnya, Anthurium kecil-kecil itu dipindahkan ke pot khusus. Bisa juga, butiran-butiran yang sudah matang dipijit dengan tangan, maka biji-biji Anthurium akan keluar. Sedangkan pembibitan melalui bonggol relatif lebih mudah, yakni tinggal memotong tunas yang tumbuh di umbi.

Dua cara pembibitan ini akan menumbuhkan hasil yang berbeda. Anthurium yang berasal dari pembibitan lewat biji akan menghasilkan tanaman yang lebih rentan dibanding Anthurium yang dibibit dari bonggol. Selain itu, karakter tanaman yang berasal dari bonggol, sangat mirip dengan induknya dan tahan lama. Hal itulah yang menyebabkan harga Anthurium dari bonggol lebih mahal dibandingkan biji.

Walaupun tidak perlu penanganan khusus, namun Anthurium membutuhkan media tersendiri. Ada yang memakai tanah atau sekam, tetapi media yang paling tepat adalah akar pakis. 'Anthurium membutuhkan sirkulasi udara yang baik dan akar pakis memenuhi syarat itu. Akar pakis yang baik sebagai media tanam Anthurium adalah akar pakis berukuran sedang, tidak terlalu halus, dan tidak terlalu kasar. Cuci bersih akar pakis itu, jangan sampai tersisa tanah sedikit pun. Keberadaan sisa tanah akan lahan empuk bagi keong kecil dan cacing untuk bersarang. Hewan-hewan ini akan menyerang batang bawah tanaman.

Setelah berada di dalam pot, Anthurium cuma perlu disiram tiga hari sekali dan jangan terkena sinar matahari langsung. Sesekali beri nutrisi, namun jangan terlalu banyak karena bisa menyebabkan daun menguning dan mengecil.

Anda juga mesti mewaspadai kemungkinan hadirnya hama. Belalang dan ulat adalah hama yang paling sering menyerang daun Anthurium. Sedangkan keong kecil dan cacing menyerang akar. Jika suatu kali daun Anthurium Anda dimakan belalang atau ulat, segera saja bersihkan lalu beri obat. Perhatikan dalam kurun waktu seminggu. Jika tak ada perubahan, berarti kondisi daun sudah parah.

Jika dirawat dengan baik, Anthurium akan tumbuh dengan cepat. Kalau akar sudah muncul (naik) dan kelihatan sesak, ini pertanda Anda harus segera mengganti pot ke ukuran lebih besar. Bagaimana cara memindahkannya? Tak perlu repot-repot. Pukul-pukul saja sekitar pot, maka tanah yang tercetak dalam pot akan mudah dikeluarkan. Nah, tinggal pindahkan ke pot baru yang lebih besar.

Anthurium banyak jenisnya. Kini, yang sedang naik daun adalah jenis Jermanii. Jenis itupun banyak turunan-nya. Ada Jermanii kobra (bentuk daunnya mirip kepala ular kobra), Petruk (daunnya panjang mirip hidung petruk), dan Tombak.
Anthurium sirih dan keris juga banyak diburu karena bentuknya eksotik. Harganya bisa mencapai Rp 6 juta jika daunnya sudah rimbun. Ada lagi Anthurium jenis Wafe of Love yang daunnya bergelombang. Hanya saja, pamor Anthurium jenis ini mulai redup. (berbagai sumber)