Usia di bawah lima tahun (balita) adalah usia yang paling kritis atau paling menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seseorang. Termasuk juga pengembangan intelegensi hampir seluruhnya terjadi pada usia di bawah lima tahun. Kalau seseorang sudah terlanjur menjadi pencuri atau penjahat, maka pendidikan Universitas bagi orang tersebut boleh dikatakan tidak berarti apa-apa. Sebagaimana halnya sebatang pohon bambu, setelah tua susah dibengkokkan.
Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang luar biasa dan kemampuan untuk menyerap informasi sangat tinggi. Kebanyakan orang tidak mengenali dan memahami kemampuan yang ada pada anak-anak itu. Mereka hanya bisa berkata, "Saya tahu anak-anak belajar lebih cepat", tetapi mereka tidak tahu seberapa cepat anak-anak bisa belajar. Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan orang tua dan guru-guru maka potensi luar biasa yang ada pada setiap anak sebagian besar tersia-siakan.
Umumnya orang siap mengorbankan waktu bertahun-tahun dan uang berjuta-juta rupiah untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi, untuk apa? Untuk mendapatkan sedikit tambahan intelegensi, karena sedikitnya kemampuan sel-sel otak yang tersisa. Sebaliknya orang kurang memperhatikan pendidikan anak-anak pada usia muda. Anak-anak usia belia memiliki bermilyar-milyar sel-sel saraf otak yang sedang berkembang dan memiliki kemampuan yang dahsyat, serta daya memori yang kuat. Maka pendidikan yang menanamkan nilai-nilai luhur kemanusiaan (pengembangan intelegensi/kecerdasan, karakter, kreativitas, moral, dan kasih sayang universal) sangatlah perlu diberikan pada anak-anak sejak usia muda.
Oleh karena itu Pendidikan pre school dan TK tidak boleh dianggap sepele dan diabaikan. Bahkan pendidikan bayi sejak usia nol tahun (baru lahir) atau bahkan sejak bayi masih dalam kandungan sudah saatnya dikembangkan. Guru-guru dan fasilitas yang terbaik semestinya diprioritaskan pada lembaga pendidikan kanak-kanak. Dedikasi yang tulus dari guru-guru dan dukungan sepenuhnya dari orangtua anak akan menjamin keberhasilan pendidikan anak-anak. Kerja sama yang baik antara guru dengan orang tua anak sangat diperlukan.
Imbangi pendidikan akademik dan moral
Proses globalisasi selalu berdampak pada dunia pendidikan, termasuk di Indonesia. Pendidikan bertujuan untuk menjadikan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, beriman dan bertaqwa, berakal dan bernalar tinggi, serta berbudaya. Dalam rangka globalisasi dan otonomi daerah, program pendidikan harus mampu memberikan bekal bagi peserta didik agar menjadi manusia yang tangguh sehingga mampu survive dan menyesuaikan diri dengan perubahan jaman.
Pendidikan pra sekolah diselenggarakan dalam upaya membantu meletakkan dasar perkembangan semua aspek tumbuh kembang bagi anak usia sebelum memasuki pendidikan dasar. Usia pra sekolah merupakan masa peka untuk menerima rangsangan dan sangat menentukan bagi tumbuh kembang anak pada masa selanjutnya. Anak yang memperoleh pendidikan pra sekolah diharapkan dapat mempersiapkan diri untuk memasuki pendidikan dasar secara lebih baik.
Meskipun secara yuridis di Indonesia pendidikan pra sekolah tidak dipandang sebagai pendidikan yang penting, tetapi secara teorotis diketahui bahwa dampak intervensi kesehatan, gizi, dan psikososial-pendidikan terhadap perkembangan anak sangat besar. Separuh dari perkembangan intelektual anak berlangsung sebelum anak berusia 4 tahun. Selain itu, banyak penelitian tentang otak yang menyatakan bahwa otak terangsang maksimal pada usia dini, dan hal itu sangat dipengaruhi oleh lingkungan.
Kapan sebaiknya masuk pre school?
Pre school, playgroup ataupun kelompok bermain, memang istilah-istilah yang tak asing lagi di telinga kita. Namun demikian, tak banyak yang memahami fungsi dan manfaat yang sebenarnya dari lembaga-lembaga pendidikan ini.
Dengan semakin menjamurnya lembaga pendidikan dan pengasuhan anak balita, tak sedikit dari ibu-ibu yang memiliki pertanyaan; apa yang dimaksud dengan pre-school? Apa fungsinya? Manfaatnya? Kapan anak boleh masuk pre-school? Pre school adalah suatu istilah yang menunjukkan keadaan di mana anak berada dalam tahap ‘sebelum sekolah’.
Di lembaga pre school sendiri, anak bukan bersekolah. Tapi lebih ditekankan pada pengenalan lingkungan sosial untuk merangsang, memberikan fasilitas, atau memberi kesempatan munculnya kemampuan-kemampuan tumbuh-kembang anak, sebelum memasuki dunia sekolah yang sebenarnya. Jadi lebih ke arah mempersiapkan anak untuk memasuki dunia sekolah.
Dengan masuk pre school atau playgroup, diharapkan anak jadi lebih mudah bergaul, lebih punya motivasi untuk berprestasi, lebih percaya diri, dan diasah kemampuannya untuk menyelesaikan masalah. Namun yang jelas, anak dilatih untuk jadi percaya diri.
Memang tak ada batasan yang pasti kapan sebaiknya memasukkan anak ke pre-school.
Sepanjang ia tak merasa bahwa berangkat "sekolah" merupakan suatu keharusan yang menyiksa, dan ia senang melakukannya, tentu tidak menjadi masalah. Terlebih lagi, bila setelah masuk kelompok bermain, ia menunjukkan banyak kemajuan dalam perkembangannya. Terutama bila si batita memang senang bertemu dengan teman-teman kecilnya di taman bermain itu. Artinya, ia dapat belajar bersosialisasi dan belajar berbagi.
Lagi pula, anak yang masuk "sekolah" lebih dini belum tentu akan menjadi lebih unggul dibandingkan teman-temannya. Belum ada studi yang membuktikan, upaya mengembangkan inteligensi dan prestasi anak di masa prasekolah menjamin tercapai taraf inteligensi gemilang atau prestasi sekolah yang unggul dalam perkembangan anak selanjutnya.
Seiring dengan pertumbuhannya, pada waktunya anak akan menguasai berbagai kemampuan yang dipelajari di kelompok bermainnya, seperti bergaul dan sosialisasi dengan teman-temannya. Jadi, kalau memang sudah waktunya, kemampuan itu bisa dilakukan dengan sendirinya. Inilah yang disebut proses kematangan, yang merupakan urutan kejadian biologis secara universal dalam susunan saraf pusat yang memungkinkan timbulnya fungsi psikologis.
Jadi, bila ingin si kecil jadi pandai atau punya bekal untuk bertahan menghadapi masa depan, tak harus memasukkannya ke dalam kelompok bermain dengan tergesa-gesa. Lagi pula, merangsang tiap perkembangan anak tetap dapat dilakukan di rumah, terutama bila ibu tak bekerja.
Banyak pilihan pre school
Membentuk karakter seseorang dimulai pada pendidikan di masa kecilnya. Melalui pendidikan usia dini, anak-anak ditempa untuk menjadi manusia yang pandai dan produktif sekaligus mandiri. Pendidikan merupakan modal utama bagi manusia untuk melangsungkan pendidikannya.
Menyikapi masalah pendidikan anak, masa balita merupakan masa terbaik untuk mengembangkan pola belajar yang kreatif dan mandiri. Pola pikir, kemampuan berkomunikasi, perkembangan saraf motorik halus dan kasar, serta interaksi sosial seorang anak terbentuk di masa ini.
Maraknya usaha pendidikan pre school dan TK di komunitas kita tentunya membuat para orang tua agak sedikit bingung. Lembaga pendidikan pra sekolah tersebut hadir dengan berbagai gaya, metode, dan sistem pengajaran yang menggiurkan. Ada yang yang meniru metode pendidikan barat, atau mengusung metode akademik yang berlandaskan agama. Semuanya itu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Orang tua selaku penanggung jawab dari masa depan putra-putrinya tentu berharap agar anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang terbaik. Sebuah lembaga pendidikan yang ditunggangi kepentingan bisnis, kemungkinan besar tidak akan sukses mencetak anak didik yang pandai dan mandiri, sebagaimana yang diharapkan para orang tua. Dan para orang tua tadi atau dengan kata lain masyarakat, tentu dirugikan oleh tindakan macam itu.
Sejalan dengan cita-cita bangsa ini, mencerdaskan kehidupan bangsa, menciptakan generasi yang lebih baik merupakan tugas dan tanggung jawab kita bersama.
Memilih lembaga pendidikan usia dini bagi anak-anak kita, harus dilakukan dengan selektif dan secermat mungkin. Jangan hanya melihat dari nama ataupun dari metode pengajaran yang diterapkan oleh lembaga pendidikan itu.
Memandang pre school sebagai bisnis
Pre school dan TK bukanlah lembaga pendidikan yang sarat dengan pelajaran dan pekerjaan rumah. Pre school merupakan wahana bermain sambil belajar bagi anak-anak yang penuh dengan keceriaan dan kebebasan. Karena dengan demikian, seorang anak dapat mengekspresikan dan mengembangkan bakat, minat, dan kreativitasnya sekaligus mendapatkan pengetahuan dan keterampilan serta mengembangkan sikap perilaku anak dalam suasan yang menyenangkan.
Memilih lembaga pendidikan usia dini yang bermutu tidak hanya dilihat dari kemampuan lulusannya dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi pemahaman terhadap nilai keimanan, etika, kepribadian, serta meningkatnya kualitas jasmani anak-anak yang dapat melahirkan generasi penerus yang lebih baik juga harus dipertimbangkan.
Kendati demikian, kehadiran pre school sebagai sebuah lembaga yang bertugas mencerdaskan bangsa seharusnya lebih mengutamakan sisi edukasinya ketimbang nilai komersilnya. Menciptakan generasi yang lebih berkualitas jauh lebih penting dari pada sekedar meraup keuntungan materi semata.
Kembali pada persoalan mahalnya biaya pendidikan, lembaga pendidikan yang biayanya mahal juga tak bisa disalahkan. Pasalnya, mereka harus melengkapi dirinya dengan berbagai sumber daya terbaik yang tentunya juga membutuh dana yang tidak sedikit. Jika dicermati, sesuatu yang bagus itu tentu tidak murah, meski mahal itu tidak selalu bagus.
Senin
Liputan Pre School dan TK, Pendidikan Balita penting dan menentukan kehidupan - Awali Kisah Hidup Seorang Anak Manusia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Lihat Daftar Isi !


Comment Form under post in blogger/blogspot