Minggu

Salon Kecantikan Tak Sekedar Menjual Jasa

Masyarakat modern di kota metropolitan terkenal dengan tingkat kepeduliannya akan penampilan. Tak heran bila salon-salon kecantikan dapat ditemukan di hampir setiap penjuru kota. Memang bisnis salon kecantikan beberapa tahun terakhir berkembang di mana-mana, hampir di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Karena untuk tampil cantik sudah menjadi idaman bagi semua wanita.

Di komunitas ini, banyak sekali salon-salon kecantikan yang menjanjikan perubahan kepada konsumennya. Sebuah salon kecantikan tidak hanya membutuhkan tenaga yang profesional, tapi juga produk yang memiliki kualitas yang diakui.

Sebagian besar konsumen selalu tergiur dengan promo dan iming-iming harga yang murah, padahal harga yang murah tersebut sangat tidak terjamin hasilnya, alih-alih bukan kecantikan yang didapat melainkan berbagai efek negatif dari produk kecantikan yang murah tersebut, alergi pada kulit misalnya.

Ternyata melakoni bisnis salon kecantikan tidak semudah yang dibayangkan. Pasalnya banyak hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan usaha salon kecantikan, mulai dari lokasi, tenaga kerja, hingga peralatan dan tarif jasa.
Bicara dalam cakupan bisnis, salon bukan hanya tempat untuk mempercantik diri, tapi salon juga harus terkesan mewah. Sebab, kalau tidak mau ketinggalan, salon kecantikan harus mengikuti kemajuan jaman. Kalaupun perlu, peralatan yang digunakan wajib berteknologi komputer.

Bisnis salon terbilang bisnis yang sangat menjanjikan dan masih terbuka luas. Untuk ke depannya, bisnis salon memliki prospek besar untuk mendatangkan keuntungan.
Pun demikian, bisnis salon juga tak bisa dijalankan dengan main-main. Jika dikelola dengan profesional, bisnis salon kecantikan memang cukup menggiurkan. Namun harus diakui tak semua pebisnis salon profesional, sehingga banyak salon yang sepi konsumen.

Lebih dari itu, saat ini dapat dibilang masuk salon bagi sebagian besar wanita dan pria telah menjadi kebutuhan penting. Betapa tidak, untuk tampil percaya diri dan sehat tentu mereka akan memilih salon profesional, dan cenderung tak mempersoalkan berapa biaya yang harus dikeluarkan asal pelayanan yang diperoleh memuaskan.
Peluang sekaligus tantangan ini, bagi pebisnis salon tentu bisa menjadi cambuk untuk terus memperbaharui pelayanan, sehingga tetap memiliki kekhasan tersendiri, guna bisa bersaing dengan pebisnis salon lainnya.

Sebagian pebisnis mungkin sudah ada yang tanggap tentang persaingan yang harus mereka hadapi. Tapi, di balik itu, banyak salon-salon kecantikan yang tak profesional. Mereka membuka usaha salon terkesan hanya ikut-ikutan saja, dan itu terbukti dari kualitas pelayanan, peralatan yang tak memadai, juga pengetahuan promosi yang sangat rendah.

Fenomena salon-salon mahal juga muncul ke kepermukaan, padahal jika dicermati harga mahal semestinya diukur dari kualitas pelayanan. Agaknya pertanda mengenai strategi atau ‘’permainan’’ sebagian pebisnis salon dalam menciptakan image mahal itu berkualitas, cukup bisa dibilang masuk akal meskipun sebenarnya pelayanan yang diberikan biasa-biasa saja.

Biaya mahal boleh jadi untuk menggertak sebagian konsumen, jika di sebuah salon menyediakan pelayanan yang profesional. Tapi, jangan kira konsumen tak selektif soal itu.

Mereka akan mendatangi terus salah satu salon, bukan karena biaya mahal. Tapi bukti dari pelayanan itu berkualitas. Ini akan tetap dituntut konsumen sehingga mana salon yang mampu menyediakan pelayanan berkualitas, akan tetap eksis dalam persaingan.
Terlepas dari permainan citra bisnis salon, sebenarnya bagi pelakunya yang cukup bergengsi ini tak lain merupakan wujud dari kemampuan mereka memanfaatkan peluang yang ada. Daripada pasif dan tidak inovatif, berbisnis salon kecantikan tentu takkan ada untungnya.

Anonim mengatakan...

wah isi artikelnya menarik banget ya...

HELISA SALON INDRAMAYU mengatakan...

Layani pelangan dengan optimal, karena mereka adalah pintu pembuka rejeki.