Sabtu

Liputan Agen Properti – Lebih Aman Sebagai Perantara

Sebagai kota satelit Jakarta, Tangerang terus berbenah dan merias dirinya dengan berbagai pembangunan. Salah satunya pembangunan di sektor properti. Saat ini industri properti memang tengah berjalan maju. Tak terkecuali di komunitas ini. Banyak pengembang properti papan atas yang hadir di komunitas ini dengan menyediakan beraneka produk properti seperti rumah, ruko, atau apartemen. Perkembangan bisnis properti jelas menjadi peluang yang menggairahkan bagi para broker alias agen properti.

Geliat bisnis properti di seputaran Tangerang memang sangat membanggakan. Dari ujung barat hingga timur, para developer berlomba-lomba menghadirkan produk-produk properti pilihan untuk masyarakat. Dengan segmentasi yang terbagi-bagi, atau dengan menghadirkan beragam pilihan produk properti, masyarakat semakin memiliki kesempatan untuk mempunyai produk properti yang nyaman.

Produk properti yang dimulai dari sebuah rumah, jelas menjadi kebutuhan pokok bagi manusia. Sama pentingnya dengan sandang dan pangan, papan atau tempat tinggal wajib dimiliki oleh setiap insan.

Dalam perkembangannya, penyediaan produk properti tak lagi berkutat pada pembangunan produk hunian. Produk properti komersial seperti ruko dan pergudangan juga semakin dibutuhkan, seiring dengan makin meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan bisnis di negeri ini. Pengamat properti Panangian Simanungkalit pun mengatakan, investasi produk properti yang paling tinggi untuk saat-saat ini adalah produk properti komersial dalam bentuk ruko.

Bisnis properti di tanah air memang tengah kembali mengalami masa jaya, setelah sempat terpuruk akibat krisis multi dimensi yang dialami negeri ini 10 tahun lalu.

Banyak pengamat menyatakan, bisnis properti tanah air akan mencapai puncaknya dalam 5 atau 6 tahun lagi. Lebih dari itu, ada pula sebagian pengamat properti yang menyebutkan pada 2030, bisnis properti di Indonesia akan masuk dalam 10 besar ekonomi dunia.

Seandainya prediksi para pengamat tadi benar-benar terjadi, tentu akan sangat membanggakan. Pun demikian, jika ingin maju, tak bisa hanya mengandalkan satu pihak saja, dalam hal ini adalah para pelaku industri properti. Dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak seperti pemerintah, masyarakat, dan pelaku bisnis lainnya, yang tentunya berkaitan dengan industri properti.

Agen properti dalam industri properti

Produk properti dan agen properti ibarat dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan. Sejalan dengan perkembangan jaman, agen properti hadir mendukung berkembang bisnis properti secara global, tentu dalam konteks penjualan atau pemasaran.

Dari komunitas, keberadaan agen properti tak bisa dipandang sebelah mata. Dari segi jumlah, setiap saat hampir selalu ada kantor agen properti baru yang hadir di kawasan BSD, Serpong, dan Karawaci ini.

Komunitas ini memang tengah berkembang. Tak hanya dari sisi sosial tapi juga sisi bisnis dan ekonomi. Pesatnya pembangunan properti di kawasan ini menjadi lahan subur bagi para agen properti.

Kehadiran agen properti sesunggunya bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mencari atau menjual produk propertinya. Seperti yang disampaiakan oleh Principle Century 21 Village, Ir. Sunarjo, menurutnya agen properti hadir untuk memudahkan masyarakat. “Seperti yang kita ketahui bersama, masyarakat saat ini adalah masyarakat yang sibuk dan dinamis. Bagi mereka waktu sangatlah berharga. Karena itu agen properti hadir untuk membantu masyarakat dalam bertransaksi produk properti dengan aman dan cepat,” katanya.

Wajah bisnis agen properti pun kini telah berubah. Banyak pemain baru bermunculan. Di satu sisi hal ini menyiratkan adanya persaingan dan perbaikan di bisnis properti. “Saat ini, karena semakin banyaknya agen properti, persaingan menjadi makin ketat. Itu merupakan tantangan sekaligus kendala bagi para pelaku bisnis broker properti,” kata Andre, Principal Golden Property.

Banyaknya agen properti memang memberi banyak pilihan bagi masyarakt untuk menggunakan jasa agen properti. Meski demikian, di antara agen properti, selain yang resmi ada juga agen properti yang bekerja tanpa perusahaan serta tidak terdaftar asosiasi agen properti Indonesia. Dalam bahasa para agen properti, agen tidak resmi itu disebut broker tradisional.

Broker tradisional adalah orang yang tidak bekerja sebagai broker di perusahaan tertentu tapi menawar-nawarkan dirinya untuk menjualkan suatu produk properti tertentu.

Ada kelebihan dan kekurangan jika menggunakan ‘makelar’ properti yang satu ini. Kelebihannya, mungkin, komisi untuk mereka bisa dinego atau ditekan seminimal mungkin. Sedangkan kerugiannya, karena mereka tidak terlembaga dengan jelas, keamanan menjadi suatu hal yang sangat riskan manakala menggunakan jasa broker tradisional.

Berkaitan dengan broker tradisional, Principal Radja Property Agent Melati Mas, Riko Apriyanto mengatakan, broker resmi menjaga masyarakat dengan aman dan legal karena dapat bertanggungjawab, lain halnya dengan agen proeprti tanpa lembaga. “Sebuah perusahaan agen properti harus bisa melindungi konsumennya,” kata Riko.

Peluang agen properti

Sebagai profesi, agen properti semakin dikenal dalam masyarakat. Agen properti menjadi profesi yang sangat diminati, karena penghasilannya yang terbilang cukup lumayan. “Untuk saat ini dan ke depan, agen properti akan semakin dibutuhkan,” kata Helena Sapto, SH. Manager Marketing Coldwell Banker Properti Gracia.

Seperti bisnis yang lain, ada kalanya naik dan turun. Kendati demikian, peluang sukses sebagai agen properti profesional tetaplah besar. Banyak bukti menunjukkan agen properti tetap mampu meraih penghasilan yang baik. Dilihat dari penampilan agen properti yang semakin meyakinkan. Fasilitas transportasi dan komunikasi yang digunakan. Kantor-kantor agen properti yang modern dan bagus.

Ada beberapa alasan menunjukkan agen properti profesional sebagai profesi yang menjanjikan. Properti adalah kebutuhan primer bagi setiap orang. Pasar properti besar dan luas. Dari jual-beli dan sewa menyewa. Properti untuk kebutuhan pribadi, komersial dan industrial.

“Bekerja sebagai agen properti merupakan suatu kebanggaan. Jika niatnya baik, hendak membantu orang lain, sesulit apapun menjual suatu produk properti, semuanya akan berjalan dengan lancar,” pungkas Helena lagi.

Hasil yang besar diperoleh dari transaksi properti, karena nilai transaksinya juga semakin tinggi. Pembagian pasar agen properti juga terus bertambah. Pandangan masyarakat terhadap agen properti semakin positif. Situasi pasar yang melemah, menyulitkan orang memasarkan propertinya sendiri.

Pekerjaan agen properti sebenarnya melayani kebutuhan yang timbul secara alamiah. Rumah adalah kebutuhan primer bagi semua orang. Bisa beli atau sewa, yang pasti semua orang harus tinggal dalam rumah. Tentu dengan pengetahuan dan keahliannya agen properti akan mengarahkan.

“Agen harus memiliki kemauan yang tinggi dan pengetahuan menjual yang luas. Harus banyak pengalaman dan banyak pelatihan agar bisa bertahan dan sukses,” tukas Johanna Kemal, Director ERA Odelia.

Potensi pasar yang besar. Jumlah agen properti profesional masih terbatas. Kebutuhan dari masyarakat yang ingin menjual, membeli dan menyewa. Investor menginginkan informasi yang cepat. Pengembang berebut pasar. Semua menjadikan agen properti bagai primadona. Dan situasi ini sangat menguntungkan agen properti. Kesempatan menjadi agen properti juga semakin terbuka lebar.

“Siapapun bisa menjadi agen properti asal punya kemauan dan kemampuan. Jika bisa bekerja dengan tekun dan ulet, bukan mustahil sukses akan tercapai,” tegas Johanna menambahkan.

Jual sendiri atau gunakan jasa agen properti

Apapun pekerjaan yang dilakukan, pasti membutuhkan proses dan memakan waktu yang tidak sebentar. Begitupun dengan menjual rumah. Kadang proses menjual rumah bisa berlangsung dengan cepat, hanya dalam hitungan hari, tapi ada juga yang berbulan-bulan bahkan hingga tahunan.

Bagi yang sabar dan tidak butuh uang dengan cepat, menjual rumah dengan waktu yang sedikit lama tentu bukan masalah. Tapi lain halnya dengan yang butuh dana dengan cepat. Segala cara dilakukan untuk menjual rumah tersebut agar cepat laku, bisa menjual sendiri atau menggunakan jasa agen properti.

Menjual rumah secara pribadi atau lewat pedagang perantara atau broker tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Menjual secara pribadi tentu harus siap repot, mulai dari menentukan harga jual sendiri, mengiklankannya, mempresentasikan pada para calon pembeli, sampai proses transaksi. Keuntungannya, tidak keluar biaya sepeser pun untuk membayar perantara.

Cara ini sebenarnya, bisa dibilang cukup merepotkan. Pasalnya, kegiatan menjual rumah sendiri akan menyita banyak waktu. Banyak hal yang harus diperhatikan, dan sementara itu, pekerjaan kita bukan hanya menjual rumah.

Sebaliknya dengan menjual rumah lewat agen properti atau broker, semua kerepotan tersebut diambil alih oleh sang broker. Tak hanya itu, mereka pun akan memberi Anda masukan, sisi rumah mana yang perlu disempurnakan dan di sebelah mana kekuatan rumah Anda.

Broker juga akan menjual rumah Anda dengan harga yang pantas, karena dia dibayar dengan sistem komisi. Keuntungan lainnya, broker profesional memiliki jaringan yang luas. Dengan begitu, mereka bisa menjual lebih cepat. Lebih dari itu, Anda tak akan pusing mengurus penjualan rumah, Anda tinggal duduk manis dan menunggu laporan atau progress penjualan dari agen yang Anda tunjuk. Jika Anda tidak puas dengan kinerja satu agen, Anda bisa mengunakan jasa agen properti dari perusahaan yang lain.

Bagimanapun juga, keputusan tentunya tetap berada di tangan Anda. Tinggal menentukan mana yang terbaik untuk diri Anda sendiri. Menggunakan jasa agen properti, atau menyibukan diri dengan menjual rumah tanpa bantuan perantara.