Pemerintah Kota Tangerang kembali menggelar Festival Cisadane. Pesta rakyat Tangerang ini berlangsung meriah. Beragam acara baik seni maupun budaya ditampilkan diperhelatan yang berlangsung pada 31 Juli hingga 3 Agustus lalu ini.
Tepian Cisadane di Jl. Benteng Jaya, Tangerang atau yang tepatnya di belakang pusat perbelanjaan Robinson, Tangerang tampak begitu ramai. Ribuan warga Tangerang, mulai dari anak-anak hingga orang tua tumpah ruah memadati kawasan itu. Festival Cisadane, sebuah hajat kebanggaan warga Kota Tangerang kembali digelar.
Festival Cisadane 2008 dibuka Dedy Syafei oleh Wakil Walikota Tangerang, Dedy Syafei. Dedy mengatakan, tahun depan acara ini akan digarap lebih lengkap dan menasional. “Tahun depan saya harap bisa lebih ramai. Tak cuma disaksikan warga Tangerang, saya juga ingin wisatawan mancanegara tertarik untuk datang ke Tangerang dan menyaksikan Festival Cisadane,” katanya.
Dalam festival yang mulai diselenggarakan sejak tahun 1993 lalu ini, kembali diadakan beragam acara seni dan budaya khas Tangerang. Acara-acara yang digelar pada kesempatan ini antara lain lomba perahu naga, bazar, pentas seni beserta pentas aneka budaya.
Tak ketinggalan, Kota Tangerang selaku penyelenggara juga menampilkan aneka kerajinan yang dimiliki oleh masing-masing kecamatan yang ada di bawah pemerintahan Kota Tangerang. Tiap-tiap kecamatan menampilkan produk-produk unggulannya melalui stand-stand pameran yang disediakan.
Selama empat hari berturut-turut, warga Tangerang seakan diberi hiburan gratis yang tiada henti. Dua panggung megah tampak terlihat di kedua ujung jalan tadi. Masing-masing panggung menampilkan acara seni yang berbeda, ada musik dangdut dan ada pula musik kasidah.
Festival Cisadane sendiri, biasanya digelar untuk menyambut hari jadi Kota Tangerang. Lebih dari itu, tak hanya menjadi hiburan warga, Festival Cisadane juga menjadi ajang untuk menyajikan miniatur kesenian-kesenian daerah setanah air. Hal ini karena seperti juga Ibu Kota Jakarta, Tangerang juga sangat kaya akan pengaruh seni budaya dari etnis-etnis di sana.
Festival Cisadane menampilkan beragam kesenian, mulai dari yang sudah berurat akar di Tangerang, hingga yang aslinya berasal dari Cina. Beragam penganan dan hasil kerajinan rakyat pun disajikan dalam jajaran stand yang dapat ditelusuri sambil berjalan kaki.
Setiap hari ditampilkan berbagai pentas seni yang menarik, misalnya kesenian tradisional gambang kromong dan cokek, tarian khas Tangerang. Festival Cisadane sungguh memperlihatkan keragaman budaya Tangerang, sebuah kota yang dihuni pendatang dari Cina, Betawi, Jawa, serta kelompok etnis lainnya. Keragaman inilah yang melahirkan kekayaan seni budaya serta ragam makanan.
Puncak acara yang ditunggu-tunggu semua orang adalah lomba perahu naga dan perahu pakpak. Lomba tersebut menuntut harmonisasi dan kerja sama tim karena dibutuhkan lebih dari 10 orang pendayung, seorang penabuh gendang, dan seorang yang bertugas memberi semangat. Ketika lomba akhirnya dimulai, para penonton dari segala kalangan usia langsung berhamburan ke tepi sungai untuk menonton dari jarak yang lebih dekat.
Kemeriahan di bantaran sungai Cisadane begitu nyata. Festival Cisadane seakan kembali menggelorakan semangat untuk makin mencintai negeri ini. Lewat keragaman seni dan tradisi, masyarakat masa kini kembali diajak untuk mengenal jati dirinya.
Senin
Festival Cisadane - Dari Panggung Hiburan hingga Perahu Naga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot