Tales, senthe, atau bahkan keladi alias caladium adalah sebutan lain dari Alocasia yang diberikan masyarakat Indonesia. Walaupun begitu, tanaman ini sesungguhnya berbeda dengan Caladium, terutama kalau dilihat dari umbinya.
Banyak tanaman yang awalnya hanya tumbuh liar di hutan kini dikembangkan menjadi tanaman hias yang eksotis. Salah satunya adalah Alocasia. Tanaman yang cocok dipajang sebagai penghias taman (lanskap) ataupun sebagai tanaman hias pot itu, kini pamornya mulai melejit.
Alocasia (alokasia) adalah kerabat caladium, yang sama-sama bernaung dalam keluarga Araceae. Secara awam, genus ini sering tercampur-aduk dengan istilah keladi. Sebut saja keladi badak (Alocasia melo), keladi menjangan (jenis Alocasia lowii), dan keladi tokek (Alocasia tigrina dan tigrina superba). Ketiga tanaman tersebut sesungguhnya masuk kategori Alocasia, bukan caladium.
Perbedaan yang mencolok antara keladi dan alokasia terletak pada umbi dan anakan. Anakan pada keladi muncul pada umbi utama, sedangkan anakan pada alokasia muncul pada umbi kecil yang terpisah dengan umbi utama, dengan perantaraan suatu jenis akar.
Ada beberapa jenis alokasi yang menjadi incaran para kolektor. Guttata 'Imperialis', reginula ('Black velvet'), tigrina 'Superba', reversa 'Hannah', reginae, dan Silvery Dwarf merupakan sekian contoh alokasia yang memikat untuk dipajang sebagai tanaman indoor.
Lebih dari itu, tampilan Alocasia juga sangat bervariasi, dari yang berdaun tipis hingga berdaun tebal, dari yang berdaun kecil hingga berdaun dengan ukuran raksasa. Habitat hidupnya juga bermacam-macam. Ada yang cocok hidup sebagai indoor, tetapi ada juga yang tepat sebagai tanaman outdoor. Banyak jenis tanaman ini yang sungguh menawan untuk dikoleksi.
Jenis-jenis Alocasia yang umum dikenal antara lain Alocasia brancifolia, Alocasia bullata, Alocasia chaii, Alocasia reginae, Alocasia reversa 'Hannah', Alocasia 'Aurora', Alocasia 'Bat Wing', Alocasia 'Corozon', Alocasia 'Dragon Scales', Alocasia Silvery Dwarf, Alokasia 'Mark Campbell', Alokasia melo, Alokasia portei, Alokasia tigrina 'Superba'.
Alocasia diperbanyak dengan memisahkan umbi kecil terhadap umbi utama. Kemudian setelah umbi kecil ditanam, setelah sekitar 2 minggu hingga 2 bulan, akan muncul daun muda. Beberapa jenis lain (misalnya Alocasia alba) dapat diperbanyak melalui pencangkokan, sedangkan Alocasi seperti watsoniana dapat diperbanyak dengan mencacah umbi yang memanjang.
Pemeliharaan terhadap tanaman ini gampang-gampang susah. Sebenarnya, yang terpenting adalah harus diupayakan agar media tanam bersifat poros dan media tidak boleh sampai terlalu kering. Namun, tanaman ini juga memiliki kekurangan. Perubahan suhu kadangkala membuat daun rusak dan bahkan kemudian layu. Selain itu, pertumbuhan daun relatif memakan waktu.
Alocasia indah karena daunnya. Jika ditanam di taman, tanaman ini akan semakin mempercantik taman Anda. Lebih dari itu, dengan hadirnya tanaman hias yang satu ini, koleksi tanaman Anda pun akan semakin banyak, dan menjadikan taman Anda makin Indah.
Sabtu
Alocasia, Serumpun dengan Caladium
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot