Jumat

Motor, Belum Bisa Dibatasi

Sepeda motor di Indonesia belum bisa dibatasi jumlahnya. Pasalnya, sebagian besar masyarakat masih menilai motor sebagai alat transportasi yang murah dan terjangkau.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Gunadi Sinduwinata, Tingkat kebutuhan masyarakat terhadap motor masih tinggi karena masyarakat masih mengangap harga motor masih terjangkau dan lebih praktis.

Tiap tahun, angka penjualan sepeda motor di Indonesia, terus meningkat. Pada tahun 2007 lalu saja, sekitar 4,7 juta unit motor laku terjual atau meningkat sekitar 6% dibanding tahun 2006. Mendekati akhir 2008 ini diperkirakan akan terjual 6 juta motor baru.

Padahal, dengan bertambahnya jumlah sepeda motor di jalanan, akan timbul berbagai masalah. Misalnya, masalah keselamatan pengendara di jalan raya karena minimnya sarana dan prasarana jalan bagi pengendara motor.

Semakin bertambahnya jumlah motor juga disebabkan karena belum tersedianya moda transportasi yang memadai buat masyarakat. “Motor banyak dipilih oleh masyarakat karena memang kita belum memiliki moda transportasi lain yang memadai. Misalnya, subway atau bis yang terbilang cukup nyaman dan mencukupi kebutuhan masyarakat, “ kata Mentri Perindustrian, Fahmi Indris ketika membuka Jakarta Motorcycle Show (JMCS) 2008.

Saat ini, motor banyak digunakan oleh masyarakat kategori produktif. Profil pengendara motor di Indonesia terdiri dari : karyawan swasta 29%, wiraswasta 27%, pelajar/mahasiswa 24%, karyawan pemerintah/TNI/POLRI 8%, dan lain-lain 12%. Dengan begitu, industri sepeda motor di Indonesia tidak bisa dipungkiri perannya sebagai penggerak sektor riil.

Di samping itu, industri motor juga memiliki peran dalam penyediaan lapangan kerja. Sekarang, industri motor terdiri dari 40 industri perakitan, 195 industri komponen lapis pertama, 600 industri komponen lapis kedua, 18.000 authorized sales/services & parts, dan 12.000 outlet non authorized sales.

Dengan demikian, industri ini telah mampu memberikan kesempatan kerja pada sekitar 400.000 orang. Mereka semua tersebar mulai pekerja industri perakitan sampai bengkel, belum termasuk dari sektor informal seperti usaha tambal ban.

Bukan hanya itu, nilai ekspor sepeda motor dan komponennya pun mengalami peningkatan yang signifikan. Sampai September 2008, tercatat sebanyak 51 ribu unit motor telah di ekspor ke berbagai negara atau meningkat 99% dibanding total ekspor 2007 sebesar 25 ribu unit.

Melihat kenaikan penjualan sepeda motor tiap tahunnya, industri motor dan turunannya seperti tidak terkena dampak krisis global. Masyarakat masih mengandalkan motor sebagai alat transportasi utama. Lihat saja di kala jam kerja, hampir di setiap perempatan, motor berjejal memenuhi jalan.

Jika industri ini terus meningkat dan permintaan masyarakat masih cukup tinggi, maka pemerintah harus sigap dengan membenahi sarana dan prasarana jalan. Bila tidak, motor dan penggunanya akan tetap dituding sebagai biang kemacetan.

Industri Motor

Industri sepeda motor tidak bisa terlepas dari produsen otomotif yang menaunginya. Tercatat beberapa merek motor beredar di Indonesia. Sebut saja Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan sebagainya.

Mereka semua bersaing dalam hal penjualan dan menggaet minat masyarakat. Lihat saja dalam ajang pamer sepeda motor JMCS 2008 awal Desember lalu. Sebanyak 70 perusahaan mewakili industri otomotif, ambil bagian dalam perhelatan 2 tahunan tersebut.

Bukan hanya dalam angka penjualan, mereka pun berlomba memamerkan teknologi yang digunakan. Misalnya, ada industri motor lokal yang telah mampu diproduksi dengan teknologi ramah lingkungan dengan standar emisi EURO-2. Dengan teknologi tersebut, bahan bakar motor akan bisa lebih dihemat. Konsumsi bahan bakarnya sekitar 50 – 60 km/liter.

Kemudian ada pula Kanzen dengan Kanzen Hybrid. Sepeda motor bebek ini memberikan alternatif teknologi yang sesuai dengan kondisi alam Indonesia yang kaya akan gas alam. Motor ini memiliki 2 sistem pasokan bahan bakar, bensin dan LPG sehingga sangat ekonomis.

Sedangkan Kanzen MPM mengusung teknologi baru dengan sistim transmisi triptonik. Sistim pemindahan gigi dapat dioperasikan secara fully automatic dengan cara hanya memutar gas. Motor langsung jalan.

Kanzen MPM juga dapat difungsikan secara semi automatic. Caranya, pengendara bisa melakukan pemindahan gigi melalu tombol yang terletak di tangan kiri.

Semakin maraknya “pemain” di industri sepeda motor tentunya akan berdampak positif buat masyarakat. Bukan hanya harga sepeda motor yang akan bersaing, tapi juga meningkatnya kualitas produk yang lebih ramah lingkungan dan minim pemakaian bahan bakar.

ASIMO Bisa Berlari

Honda tampil menawan dalam JMCS 2008 dengan menghadirkan ASIMO (Advance Step in Innovative Mobility) sebagai bukti dari kehebatan teknologinya. ASIMO merupakan robot berbentuk manusia (humanoid) generasi terbaru (version 2.0) yang dapat berdampingan harmonis dengan manusia.

ASIMO telah mengalami penyempurnaan signifikan, diantaranya : mampu berlari, berjabat tangan, bermain bola, menari, menyayangi, dan mempunyai beberapa bahasa tubuh seperti manusia (terkejut, marah, bahagia).

Saat pembukaan JMCS 2008, Menteri Perindustrian, Fahmi Idris, sempat berjabat tangan dengan robot ini. Begitu juga dengan pengunjung di hari pertama yang menyaksikan ASIMO berlari dan bermain bola. ASIMO dapat menendang bola dan berlari dengan kecepatan maksimum 6 km/jam.

ASIMO merupakan robot humanoid pertama di dunia yang telah berumur sekitar 9 tahun. Setelah mengalami beberapa perubahan, berat robot yang juga bisa berjalan lambat ini bertambah menjadi 50 kg dengan tinggi sekitar 131 cm.

Angka Penjualan

Meski dalam JMSC 2008 ini banyak motor yang dipajang, tapi masing-masing ATPM tidak mengutamakan penjualan produk. Di sini, mereka hanya “memamerkan” produk, namun bila ada yang mau membeli, tidak ditolak.

“Kalau ada yang mau beli, masa ditolak?” kata Manager Promosi PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI), Heri Setianto yang mampu menjual sekitar 200-an unit motor. Angka tersebut sedikit meningkat dibanding 2006 yang terjual 150-an unit.

Begitu pula dengan Honda, angka penjualannya tidak sebanding ketika di Pekan Raya Jakarta (PRJ). Tapi, meski begitu, Honda mampu menjual sekitar 600-an unit dari targetnya yang 500 unit motor.

Sama halnya dengan Suzuki, kalau di PRJ produk mereka laku terjual sekitar 5000 unit, di sini mereka hanya laku sekitar 200 unit. Angka tersebut juga sudah melampui target yang hanya 150 unit.

Seperti yang telah disebutkan, tidak masalah bagi ATPM atau importir umum bila dalam ajang ini tidak banyak produk yang terjual. Hanya imej yang coba ditebarkan dalam event 2 tahunan ini. Begitu juga dengan teknologi yang diterapkan dalam produk-produk mereka. Makanya, tak heran bila dalam JMCS 2008 banyak motor-motor konsep yang desainnya futuristik, hemat bahan bakar, dan bernuansa masa depan.

Mereka (ATPM dan importir umum) hanya berharap pada animo masyarakat setelah pameran. Setelah melihat berbagai produk motor, bukan tidak mungkin bila masyarakat akan membelinya di lain hari.