Rabu

Sekolah Catur, Menanti Pengganti Utut Adianto

Catur mempunyai manfaat yang dahsyat dan murah karena bisa dipelajari sendiri. Ketika bermain catur seorang anak akan menganalisis, mengasah logika dan belajar mengambil keputusan di mana ilmu tersebut sangat berguna bagi kehidupan dan tidak diajarkan di sekolah.

Manfaat catur untuk meningkatkan IQ, kreativitas dan rasa percaya diri anak ternyata sudah diteliti, jadi kebenarannya sudah tidak perlu diragukan lagi. Masyarakat, Percasi dan dunia pendidikan mungkin kurang memahami manfaat catur yang dahsyat ini. Bagi orang yang paham manfaat catur, maka permainan 64 petak yang bisa disebut ''alat peningkat IQ dan kreativitas'' ini bukan pilihan tetapi kewajiban.

Belajar catur adalah wajib bagi yang sadar pendidikan, bagaimana cara belajarnya itu pilihan. Ribuan orang belajar catur sendiri tanpa memakai guru, pun demikian hasilnya tentu akan jauh lebih efektif kalau menggunakan guru profesional.

Bicara tentang pendidikan catur di tanah air, boleh dibilang masih berjalan sangat lambat. Sekolah-sekolah catur yang ada, bisa dihitung dengan jari. Sekiranya, apa sebenarnya yang mendasari hal itu bisa terjadi?. Ir. Oentoro, Manager Pengembangan Cabang Sekolah Catur Utut Adianto menyebutkan, banyak masyarakat belum mengartikan catur sebagai suatu bidang yang profesional. Catur hanya dikenal sebagai kegiatan mengisi waktu luang.

”Catur memang belum terlalu populer di tanah air, apalagi jika bicara tentang pendidikan catur yang formal,” kata Oentoro menuturkan.

Meski demikian, Utut Adianto, seorang maestro catur nasional, turut peduli dengan permasalahan seperti tadi. Utut membangun dan mengembangkan catur di Indonesia melalui sekolah catur yang diberi nama Sekolag Catur Utut Adianto.

Yang terbaru, Sekolah Catur Utut Adianto hadir di komunitas BSD, tepatnya di bilangan Ruko Versailles, BSD. Di tempat ini, anak-anak mulai usia 4 sampai 17 tahun bisa belajar catur.

”Sakolah Catur Utut Adianto peduli dengan perkembangan catur nasional. Karena itu, dengan idealisme tersebut, kami hadir di BSD sejak Januari lalu. Dengan demikian, diharapkan potensi-potensi generasi catur baru bisa didapat dari BSD dan sekitarnya,” kata Oentoro lagi.

Sementara itu, Branch Manager Sekolah Catur Utut Adianto BSD, Khristi Yulianto menegaskan, Sekolah Catur Utut Adianto hadir guna memfasilitasi para peminat catur, khususnya anak-anak untuk dapat memperlajari catur dengan baik.

Di Sekolah Catur Utut Adianto BSD ini, para muridnya akan diajarkan teori dan teknik catur yang baik dan benar. Lebih dari itu, ada tiga hal mendasar yang akan dipelajari siswa, yakni pemikiran yang sistematis, taktis, dan strategis.

”Selain teknik dan teori, kami juga melatih sikap dan mental anak-anak melalui berbagai pertandingan. Catur sendiri sebenarnya bukan sekedar permainan atau olahraga, tapi lebih tepat disebut sebagai sebuah cara untuk membangun pola pikir,” pungkas Khristi.

Program belajar catur di Sakolah Catur Utut Adianto disediakan dalam 3 pilihan program, yakni reguler, privat, dan semi privat. Untuk kelas reguler, satu kelasnya maksimal diikuti 8 siswa. Kegiatan belajar dilangsungkan seminggu sekali dengan durasi 90 menit.

Untuk jangka panjang, bagi siswa yang berprestasi, Sekolah Catur Utut Adianto memberi kesempatan kepada anak didiknya untuk mengikuti berbagai kejuaraan catur, baik tingkat nasional maupun internasional.

Dengan hadir Sekolah Catur Utut Adianto di komunitas BSD ini, diharapkan dapat melahirkan generasi catur baru yang dapat berprestasi dan mengharumkan nama bangsa. Lebih dari itu, Sekolah Catur Utut Adianto juga berupaya untuk menempatkan catur pada posisi yang semestianya di hati masyarakat.