Jika Anda pernah belajar atau kuliah di Yogyakarta, di mana dulu Anda sempat berembug bersama teman tentang tema skripsi atau tugas kampus lainnya? Di antara sekian tempat yang Anda sebutkan, pasti salah satunya adalah angkringan yang banyak menjamur di kota tersebut. Wajar, sebab tempat itu telah menjadi favorit banyak orang. Sejumlah tokoh terpandang seperti Butet Kertarajasa, Djaduk Ferianto, Emha ainun Nadjib, Bondan Nusantara hingga Marwoto pun sering menhabiskan waktu bersantai di salah satu angkringan yang berlokasi di kota Jogja.
Angkringan identik dengan kesederhanaan dan pas-pasan, maksudnya bila kondisi kantong kita pas-pasan cocoknya makan di angkringan. Angkringan biasanya buka menjelang matahari terbenam, tapi ada juga yang buka dari pagi sampai tengah malam. Pelanggan angkringan juga diidentikkan dengan anak kos, anak jalanan, atau tukang becak. Mereka biasa minum segelas teh hangat sambil menghisap sebatang rokok sambil ngobrol. Nuansa yang sangat akrab hampir dapat terlihat di setiap angkringan. Segala jenis obrolan berlaku di angkringan, mulai dari guyonan, obrolannya tukang becak, obrolannya mahasiswa, obrolan sepakbola, bahkan sampai obrolan politik.
Bagi Anda yang telah lulus kuliah dan sudah kembali ke kota asal, khususnya di wilayah Serpong, Tangerang tak perlu kuatir lagi. Rasa kangen untuk bersantai bersama teman-teman kuliah masih bisa Anda lakukan di angkringan. Angkringan yang kebanyakan ada di kota Jogja tersebut mulai melebarkan sayap hingga ke wilayah Serpong. Seperti Angkringan Ngudi Mulyo I Jogja yang membuka cabang tepat di depan Ruko Sektor 1.3 BSD.
Sama dengan angkringan yang kebanyakan berada di kota Jogja, begitu sampai di angkringan yang mulai buka pukul 6 sore ini, Anda bisa memesan bermacam minuman yang ditawarkan, panas maupun dingin. Pilihan minuman favorit adalah kopi susu jahe yang hangat dan terasa manisnya. Rasa hangat dan plong di tenggorokan akan terasa setelah meminum segelas kopi susu jahe tersebut.
Untuk menu makanananya, salah satu pengelola Angkringan Ngudi Mulyo I Jogja yang akrab di sapa pak Kumis ini menuturkan, di tempat ini tersedia berbagai makanan khas Ypgyakarta, seperti sego kucing berlauk oseng tempe dan sambal teri hingga gorengan. Sego kucing di Angkringan Ngudi Mulyo I yang harganya Rp 2 ribu per porsi tak kalah lezat dengan masakan lainnya sebab nasinya pulen dan oseng tempe dan sambal terinya berbumbu pas. Menikmati sego kucing yang selalu disajikan dalam keadaan hangat dengan lauk gorengan atau sate telur selain lezat juga tak terlalu menguras uang.
Nasi kucing, jagoan angkringan
Bagi yang awam dengan sego (nasi) kucing, pasti akan bertanya-tanya. Jangan-jangan nasi kucing itu makanan kucing. Oo.. bukan. Nasi kucing itu hanya nama. Panganan ini sama seperti makanan nasi pada umumnya. Hanya saja porsinya tak begitu banyak. Hanya sebesar kepalan tangan. Nasi kucing sendiri berisi nasi putih yang langsung dilengkapi dengan aneka lauk. Mungkin, karena
Aslinya, nasi kucing ini dibungkus dengan koran dan daun pisang dan diikat dengan karet. Warna karet inilah yang menentukan lauk nasi kucing. Upamanya, bungkusan dengan karet hijau menandakan itu adalah nasi dengan sambal teri. Atau, bungkusan dengan karet kuning isinya nasi dengan kering tempe.
Menariknya bersantai di angkringan, jika makanan dalam keadaan dingin, Anda dapat meminta penjual untuk menghangatkannya dengan cara dibakar. Lauk pauk yang menjadi lebih lezat ketika dibakar adalah mendoan (tempe goreng tepung), tahu susur, tempe bacem, endas (kepala ayam) dan tentu saja sate telur. Bila tak nyaman makan dengan bungkus nasi saja atau Anda makan dalam jumlah banyak, penjual angkringan menyediakan piring untuk menyamankan acara makan Anda.
Pembeli pun bisa memilih tempat duduk yang telah disediakan. Menariknya di tempat ini, pembeli tidak duduk dibangku atau sofa mewah seprti yang ada di restoran. Melainkan duduk di tikar yang digelar memanjang di trotoar seberang jalan. Sambil duduk dan bersantap ria, nongkrong di angkringan Anda juga bisa memandangi indahnya malam yang berselimut bintang. Ingin coba, silahkan saja.
Rabu
Angkringan, Dari Jogja ke BSD Sektor 1.3
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot