Anak tidak dilahirkan dengan kemampuan membaca. Mereka pun belum mengerti manfaat membaca buku. Karenanya, mengenalkan anak dengan buku merupakan tanggung jawab orang tua. Orang tua harus menciptakan suasana yang mendukung anak mencintai buku. Hal pertama yang dilakukan adalah orang tua harus mencintai buku terlebih dulu, sehingga anak akan melihat dan mencontoh.
Buku adalah jendela pengetahuan. Dengan membaca buku, manusia dapat menyerap banyak informasi, dapat berkelana ke berbagai negara, bahkan ke dunia dongeng sekalipun. Pendeknya, dengan membaca, wawasan pengetahuan kita akan semakin luas. Namun, sayangnya tidak semua anak gemar membaca. Nah, bagaimana caranya membuat anak kita gemar membaca?
Pertama, buatlah kegiatan membaca itu menarik sekaligus mengasyikkan. Pasanglah ekspresi wajah senang atau sedih ketika Anda tengah membaca buku. Melihat mimik wajah Anda, anak akan bertanya-tanya. Saat inilah, ceritakan apa yang membuat Anda tertawa atau menangis.
Ketika rasa ingin tahunya muncul, Anda bisa menyodorkan buku, sambil berkata "Ini lho nak yang membuat mama tertawa, kamu mau mama ceritakan, lucu sekali". Atau Anda mendongeng dengan menggunakan alat peraga seperti boneka atau gambar. Agar lebih menarik lagi, ketika ia tengah asyik bermain sisipkan sebuah cerita.
Kemudian, dalam membaca cerita, usahakan sehidup mungkin sehingga anak dapat merasa seolah-olah berada di dalam cerita tersebut. Atur nada suara dan bumbui dengan gerakan-gerakan tubuh yang berekspresi untuk membangun suasana yang hidup. Bahkan bayi pun dapat menikmati buku yang dibacakan, yaitu dari irama suara dan kehangatan tubuh pembaca yang memangkunya.
Sesungguhnya, membacakan cerita pada anak banyak sekali manfaatnya, antara lain merangsang perkembangan emosi anak. Saat mendengarkan cerita anak menangkap gambaran emosi misalnya sedih, marah atau gembira. Jika diterapkan pada usia di bawah dua tahun, anak akan mengenal beragam emosi. Ketika menginjak usia lebih tinggi, anak akan belajar bersikap lebih empatif dan simpatik. Pilihlah buku yang menyelipkan nilai-nilai moral di dalamnya.
Lebih dari itu, kreativitas pun lahir dari sebuah imajinasi. Tanpa disadari saat mendengarkan Anda membaca buku, anak bermain dengan khayalannya. Dia mengurutkan alur cerita menurut versi penggambarannya sendiri. Anak yang sering dilatih imajinasinya, akan terbiasa mencetuskan ide-ide cemerlang yang melahirkan suatu bentuk kreativitas.
Manfaat lain dari membacakan cerita kepada anak adalah melatih konsentrasi anak. Mendengarkan Anda membaca juga akan memudahkan pengembangan konsentrasi lisan karena anak sering menerima masukan informasi lisan dari buku yang dibacakan. Umumnya, jangka waktu konsentrasi pada anak balita tergolong pendek, dengan mendengarkan cerita dia akan lebih lama terfokus konsentrasinya. Tentu bergantung pada bagaimana Anda bercerita.
Dari berbagai sumber disebutkan, anak yang terbiasa dibacakan cerita dan memiliki perpustakaan di rumahnya, memiliki kemampuan membaca di atas rata-rata. Selain itu, jika anak terbiasa menghadapi buku, secara tidak langsung akan memotivasi minat bacanya.
Bagi para orang tua, biarkan kemauan anak membaca itu datang sendiri tanpa ada paksaan. Saat anak sudah bisa menggenggam buku, ajari mereka mengenal huruf terlebih dulu dengan menempelkan huruf-huruf besar dan berwarna-warni di kamarnya. Cara lainnya dengan bernyanyi rangkaian huruf mulai dari A-Z atau A-M jika anak masih terlalu kecil.
Jika anak sudah gemar membaca, biarkan ia mulai memilih sendiri bacaan yang disenanginya. Terkadang anak menolak membaca buku lain dan seringkali orang tua kerepotan menghadapinya. Namun, sebaiknya Anda tetap mendukung anak mencari buku favoritnya. Meski sudah bisa membaca sendiri sesekali bacakan buku yang menarik menurut Anda kepada anak. (berbagai sumber)
Sabtu
Membangun Minat Baca Anak Lewat Cerita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot