Kamis

Memilih Pengasuh Anak

Memiliki anak adalah kebanggan bagi setiap orangtua. Segala sesuatu yang terbaik, diberikan untuk si buah hati. Pun demikian, ada kalanya ayah dan ibu harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam keluarga. Dan dengan terpaksa, si kecil harus diasuh oleh pengasuh anak.

Setiap orangtua yang bekerja (ayah dan ibu) tentu memiliki kecemasan yang luar biasa ketika harus meninggalkan anaknya. Meski dijaga oleh pengasuh anak tetap saja rasa khawatir itu ada. Apalagi, banyak media yang memberitakan pengasuh anak menculik atau menjahati anak asuhnya.

Dilansir dari berbagai sumber, beruntunglah bila Anda masih memiliki orangtua atau sanak saudara terdekat yang bisa dititipi anak. Namun, tak semua orang memiliki famili yang dapat mengurus anak. Andaikan mereka bersedia, boleh jadi Anda tetap harus mempekerjakan seorang pengasuh bayi atau baby sitter untuk mengurus keperluannya. Artinya, orangtua atau famili Anda bertindak sebagai ’mata ketiga’ yang mengawasi keseharian si kecil.

Apabila pengasuh bayi dijadikan solusi, siap-siaplah berburu dari sejak Anda belum kembali bekerja di kantor. Pasalnya, setiap orang, kendati ia pengasuh anak yang berpengalaman pun, membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Baik itu menyesuaikan diri dengan anak yang diasuhnya, maupun dengan rumah dan seisi rumah dimana ia bekerja. Selain itu, Anda juga membutuhkan waktu untuk mengenal seorang pengasuh, meskipun ia direkomendasikan banyak pihak, termasuk yayasan yang menyalurkannya.

Dengan berbagai alasan, memilih pengasuh bayi memang memerlukan kejelian tersendiri. Rekomendasi dari yayasan, sebaiknya tidak dianggap sebagai ’prestasi’ yang mutlak. Yayasan berkepentingan menyalurkan anggotanya supaya memiliki pekerjaan. Karena itu, lebih baik Anda mengandalkan rekomendasi dari orang lain, misalnya teman, saudara, dan orang yang dapat dipercaya, atau orang lain yang pernah menggunakan jasa yayasan atau pengasuh anak tersebut.

Dalam memilih pengasuh anak, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan. Pertama, bila tidak ada rekomendasi dari orang biasa yang Anda percayai, pergilah ke yayasan yang sudah terkenal dan memiliki reputasi positif. Walau bukan jaminan, nama yayasan yang telah terkenal bisa diasumsikan membuat pengurusnya berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggannya. Selain itu, yayasan yang resmi dan baik juga membuat Anda mudah mengklaim atau menyertakan keluhan bila kelak ada sesuatu yang tidak terduga terjadi.

Kemudian, pada saat memilih pengasuh anak, lakukan wawancara dengannya dan perhatikan caranya menjawab. Apakah logis, sopan, dan menunjukkan intelegensia yang cukup dan sesuai dengan kondisi rumah Anda. Ingat, mengasuh anak bukan pekerjaan mudah. Bila seorang pengasuh anak tidak paham akan segala perabotan di rumah, ia juga malah akan menjadi beban dan mungkin mencelakakan anak yang diasuhnya.

Dan yang sangat penting bagi orangtua, gunakan intuisi. Memang, gambaran tentang pengasuh anak yang ideal belum tentu ada di dalam seorang calon pengasuh anak. Namun, cobalah gunakan intuisi, sehingga Anda bisa merasa lebih pasti.