Selasa

Ada Life Skill di Robotik

Dari sebuah sumber disebutkan, tahun 1920 seorang pengarang sandiwara bernama Karel Capec menciptakan sebuah karya yang berjudul “Rossum’s Universal Robot” atau Robot Dunia milik Rossum. Dari sinilah istilah robot mulai dikenal. Kata robot sendiri berasal dari bahasa Cekoslowakia, kosakata “Robota” yang berarti “kerja cepat”.

Secara harfiah, robot bisa didefinisikan sebagai sistem atau alat yang dapat berperilaku atau meniru perilaku manusia dengan tujuan untuk menggantikan dan mempermudah kerja atau aktivitas manusia. Untuk dapat diklasifikasikan sebagai robot, mesin harus memiliki dua macam kemampuan yaitu bisa mendapatkan informasi dari sekelilingnya dan mampu melakukan sesuatu secara fisik seperti bergerak atau memanipulasi objek.

Agar dapat dikatakan sebagai robot sebuah sistem tidak perlu untuk meniru semua tingkah laku manusia, namun suatu sistem tersebut dapat mengadopsi satu atau dua saja sistem yang ada pada diri manusia saja sudah dapat dikatakan sebagai robot. Sistem yang diadopsi bisa berupa sistem penglihatan, sistem pendengaran ataupun sistem gerak.

Sekarang ini, robot bukan lagi menjadi sesuatu yang aneh, terlebih bagi anak-anak. Beberapa tahun terakhir muncul banyak lembaga pendidikan yang menawarkan kelas atau kursus membuat robot, di antaranya adalah Robotkidz, yang berlokasi di Ruko Sektor IV, BSD dan Nusa Robotic Center yang berada di Ruko Golden Boulevard, BSD.

Belajar membuat robot, memiliki banyak nilai lebih. Salah satunya, karena harus dikerjakan dengan cara berkelompok (lebih dari 1 orang), mau tidak mau anak-anak yang belajar harus bisa bekerja sama dan menjalin kekompakan dengan rekan satu timnya. Kemudian, karena robot memiliki sistem kerja yang unik dan komponen yang luar biasa banyak, anak-anak harus mampu berpikir kreatif sekaligus cepat dalam memecahkan suatu permasalahan.

Menurut Pimpinan Robotkidz, Ir. Hanny Agustine, dari pendidikan robotik, ada kemampuan hidup atau live skill yang akan diperoleh anak-anak. Karena robotik adalah suatu progam pendidikan yang kompleks, anak-anak harus bisa berkreasi agar dapat menciptakan karya yang terbaik.

“Kreativitas jelas akan diperoleh anak-anak yang mempelajari robotik. Selain itu, kemampuan memecahkan masalah juga akan mereka pelajari dalam proses belajar,” terang Hanny.

Sementara itu, Sigit Angdrew dari Nusa Robotic Center menambahkan, pendidikan membuat robot punya banyak kelebihan. Dengan kursus robotik, anak-anak bisa berimajinasi, dengan menciptakan beragam robot pilihan. “Salah satu kelebihan dari robotik adalah imajinasi. Anak-anak yang belajar robotik, mau tidak mau harus berkreasi dan berimajinasi. Lebih dari itu, mereka pun akan dilatih untuk berpikir secara sistematis dan logis. Konsep ini tidak hanya digunakan di robotik saja, dalam kehidupan nyata, hal-hal tadi juga pasti digunakan,” kata Sigit.

Kursus membuat robot sendiri boleh dikata merupakan tren pendidikan masa depan. Banyak orang menyebutkan, suatu saat nanti akan datang masa dimana manusia akan tumbuh dan hidup bersama robot. Jadi, dengan pendidikan robotik anak-anak akan lebih mengenal robot dan memahami bagaimana cara kerja dan fungsinya.

tiyo avianto mengatakan...

artikel yang bagus,saya akan mengunjungi blo ini lagi bila ada entri informasi terbaru.
kunjungi juga http://tiyoavianto.blogspot.com untuk saling berbagi informasi