Senin

Antisipasi Banjir, Kota Tangerang Bangun Jalan Layang

Jalan layang yang dibangun pada ruas jalan negara di Kelurahan Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten, senilai Rp80 miliar, merupakan antisipasi terhadap bahaya banjir sehubungan rendahnya dataran tanah di kawasan tersebut.

Walikota Tangerang, H. Wahidin Halim mengatakan, Jumat, 12 September, proyek jalan layang di Jatiuwung itu untuk memperlancar arus lalu lintas karena di wilayah itu sering banjir sehingga arus transportasi menjadi terhambat bila ketinggian air mencapai 2,1 meter.

Dia menjelaskan, proyek tersebut dikerjakan pemerintah pusat dan Pemkot Tangerang karena berada pada ruas jalan negara dengan biaya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Bila hujan turun, ruas jalan tersebut putus, maka arus transportasi dari Kota Tangerang menuju Kabupaten Tangerang hingga Kabupaten Serang atau sebaliknya terputus, maka pengendara harus mengubah jalur ke jalan tol Jakarta - Merak.

Menurut dia, demi kelancaran proyek, pihak Pemkot Tangerang telah membebaskan lahan pendukung sepanjang 700 meter dan lebar 30 meter.

Proyek itu membentang di Jalan Gatot Subroto melintasi Kali Sabi, anak Sungai Cisadane yang setiap tahun musim hujan meluap akibat air bah yang datang dari hulu di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sejak dua tahun belakangan ini, bila musim hujan datang ruas jalan itu putus total sehingga menghambat roda perekonomian, akibatnya arus barang dan orang yang bekerja pada ribuan pabrik terpaksa berhenti.

Kondisi tersebut diperparah jika hujan di Bogor dan menyebabkan Kali Sabi meluap sehingga lima hari jalan utama itu tidak dapat dilewati, bahkan bagi pejalan kaki harus menggunakan perahu karet untuk melintas.

Pemerintah daerah mengusulkan ke pemerintah pusat agar dibangun jalan layang dengan tujuan arus transportasi darat tetap berjalan lancar.

Usulan tersebut akhirnya disetujui Pemerintah pusat dan akhirnya Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkot Tangerang mempersiapkan perencanaan serta anggaran yang diperlukan secara terinci.

Proyek itu dibiayai secara bersama, Departemen PU mengeluarkan dana sebesar Rp50 miliar untuk keperluan konstruksi dan perlengkapan lain sebagai penunjang, sedangkan Pemkot Tangerang menyiapkan anggaran sebesar Rp30 miliar untuk proyek pembebasan lahan pendukung. (kapanlagi.com)