E.nopi Gading Serpong - Pendidikan Sesuai Kemampuan Anak

Mengasah kemampuan belajar anak diperlukan agar anak tidak sebatas tahu, tetapi juga memahami konsep dasar dari sebuah materi pelajaran. Pemahaman konsep belajar sendiri jauh lebih penting dan berguna daripada sekedar menghafal.

Terbentuknya pola pemahaman dasar ini membantu anak dalam mengembangkan konsep pemikiran pada tahap selanjutnya. Akan tetapi, hal ini kerap kali luput dari perhatian. Jika anak bisa mengerjakan soal, maka permasalahan dianggap selesai.

Pada prinsipnya, E.nopi menghadirkan kurikulum pendidikan yang disesuaikan dengan kemampuan anak. Dalam proses pembelajaran di E.nopi, tidak dibenarkan adanya pemaksaan kepada anak-anak untuk menguasai materi yang diberikan dalam waktu singkat.

E.nopi Gading Serpong yang berlokasi di Kelapa Puan Raya Blok AG, Gading Serpong menawarkan konsep pendidikan baru, untuk mata pelajaran matematika dan bahasa Inggris, yang mengajarkan anak untuk tidak hanya memahami konsep, tetapi melatih serta mengaplikasikan materi pelajaran yang didapat.

Dijelaskan oleh Direktur E.nopi Gading Serpong, Linggawati Taruna, untuk matematika, ada dua program pendidikan yang diberikan pada anak yaitu Basic Thinking Math dan Critical Thinking Math. Basic Thinking Math merupakan program untuk mendukung pemahaman anak dalam menerima pelajaran matematika di sekolah. Sedangkan Critical Thinking Math dibuat untuk meningkatkan kemampuan berpikir logis anak-anak.

“E.nopi menghadirkan pendidikan matematika yang seimbang antara dasar-dasar matematika dengan pembentukan pola pikir. Dikemas dalam metode menarik dan menyenangkan, anak-anak yang belajar di E.nopi tidak lagi akan merasa ‘takut’ dengan matematika,” kata Linggawati.

Untuk kelas bahasa Inggris, E.nopi menghadirkan kurikulum pendidikan yang memberi penekanan pada kemampuan reading, writing, grammar, conversation, dan structure. Kelas bahasa Inggris E.nopi diselenggarakan untuk siswa usia 5-12 tahun.

Kegiatan belajar di E.nopi, baik matematika maupun bahasa Inggris, dilangsungkan 2 kali seminggu, dengan durasi 1 jam per pertemuan. Dalam satu kelasnya, maksimal hanya diisi 8 siswa.