Kamis

Kerajinan Tangan Kayu, Akar, dan Batu Fosil - Karya Seni Bernilai Tinggi

Modernisasi memang telah merambah berbagai sektor kehidupan manusia. Meski demikian, ada pula tren gaya etnik yang tetap punya penggemar, khususnya untuk bidang kerajinan tangan. Produk-produk kerajinan tangan yang bernuansa natural seperti pahatan atau ukiran kayu, laris manis diburu peminatnya.

Produk kerajinan tangan memang sarat akan muatan seni bernilai tinggi. Dihasilkan dari ide-die kreatif yang penuh imajinasi, serta proses pembuatan yang betul-betul membutuhkan keterampilan berteknik tinggi.

Sementara itu, secara etimologi atau bahasa, etnik berarti populasi dengan kesamaan dalam budaya, nenek moyang atau kebiasaan tertentu. Dalam hal ini, gaya etnik adalah yang mengadopsi kebudayaan lokal Indonesia.

Gaya etnik dalam produk kerajinan tangan, tertuang pada produk ukiran, pahatan kayu, serta produk furnitur berbahan dasar akar kayu. Ide-ide kreatif dan kerja keras pembuatnya makin menguatkan nilai artistik kelas atas yang dimilikinya.

Bagi para penggemarnya, karya kerajinan tangan kayu dan akar adalah simbol gaya hidup. Tak Cuma dilihat dari nilai materiilnya, tapi juga dari estetika, fungsi, dan pemaknaannya.

Bermacam rupa bisa dibentuk dari batang kayu dan akarnya. Nilai ekonominya tentu makin tinggi jika sudah jadi. Meski demikian, nilai ekonomis produk kerajinan tersebut sudah ada sebelumnya, jika dilihat dari jenis kayu bahan dasarnya.

Kayu Jati merupakan salah satu bahan dasar ukiran dan pahatan kayu yang bernilai tinggi. Belum lagi jika Jati yang digunakan adalah Jati yang sudah berumur. Makin tua Jati, makin mahal pulai nilai komersilnya.

Nilai seni dan manfaat

Bentuk kerajinan tangan yang umum dikenal banyak macamnya, ada patung, ukiran, dan pahatan. Selain itu, ada juga olahan limbah kayu yang biasanya bagian akar pohon yang juga dapat dibuat aneka bentuk seperti meja kursi dan perangkat pemajang atau display.

Di tanah air, ada beberapa tempat yang dikenal sebagai sentra kerajinan ukiran dan pahatan, antara lain Jepara, Cepu, dan Bali. Masing-masing tempat memiliki teknik dan gaya seni yang berbeda.

Hasil karya kerajinan kayu dan akar dapat ditempatkan dimana saja, baik di rumah atau di kantor. Selain itu, penempatan khususnya juga bisa ditaruh di dalam dan luar ruangan. Hal ini dapat dipilih berdasarkan fungsi dan kebutuhan dari produk kerajinan tersebut.

“Produk kerajinan kayu dan akar ini tidak hanya berfungsi sebagai hiasan ruang saja. Ada juga manfaat yang bisa ditemukan oleh sang pemilik. Misalnya untuk karya yang berbentuk meja kursi, manfaatnya bisa sama dengan produk meja kursi yang kita kenal sehari-hari,” kata Tedja Leksmono, Pengelola Natural Fossil.

Nilai keindahan jelas terlihat dari produk-produk kerajinan tangan kayu dan akar. Belum lagi makna yang tersirat dari produk itu. Bagi penggemarnya, kerajinan tangan kayu dan akar seakan mampu memberi ketenangan yang tak ternilai.

Kelebihan lain dari barang kerajinan tangan kayu dan akar adalah tidak akan ada produk yang sama. Mengapa demikian?, dari barang kerajinan kayu yang dikonsep oleh pembuatnya misalnya, sang pembuat tidak mungkin akan menghasilkan karya yang sama persis dengan karya yang sebelumnya, untuk satu bentuk yang sama. Sementara itu untuk kerajinan tangan berbahan dasar akar, ini jauh lebih tidak mungkin. Sebab, tekstur akar yang diolah jelas berbeda satu sama lain. Karenanya, produk yang dihasilkan juga tidak akan sama.

“Produk yang terbuat dari kayu, dibuat berdasarkan imajinasi pembuatnya. Lain halnya dengan akar, si pengrajinlah yang mengikuti bentuk dari akar tersebut. Dan biasanya, setiap produk yang dihasilkan tidak akan sama,” tegas Tedja.

Natural Fossil

Sementara itu, Natural Fossil sendiri merupakan sebuah gerai usaha yang menyediakan bermacam hasil kerajinan tangan berbahan dasar kayu dan akar. Selain itu, gerai usaha yang berlokasi di Jl. Letnan Sutopo, BSD ini juga menyediakan produk hiasan yang terbuat dari batu fosil.

“Kami menyediakan banyak pilihan barang kerajinan dan seni yang berbahan dasar akar dan kayu. Bentuknya pun bermacam-macam, ada yang berbentuk meja kursi, pahatan dewa, dan aneka pahatan hewan,” jelas Tedja menambahkan.

Kemudian, untuk produk-produk hiasan yang berbahan baku batu fosil, menurut Tedja, batu fosil ini merupakan kayu yang mengalami perubahan secara alami selama ratusan tahun, yang kemudian menjadi batu. Dalam proses pembuatannya, batu fosil itu dipoles agar lebih cantik tampilannya.

Mengenai jumlah produk yang disediakan, Tedja menyebutkan, banyak jenis dan pilihan yang disediakan Natural Fossil. Tapi untuk saat ini, yang terpajang ada sekitar 100 macam.

Produk-produk kerajinan tangan kayu dan akar yang disediakan Natural Fossil terbuat dari tiga jenis kayu, yakni Jati, Sonokeling, dan Mahoni, dan Ki Kejar. Sementara untuk asalnya, produk-produk ini didatangkan dari Jepara, Cepu, dan Bali.

“Produk kayu, akar, dan batu yang kami sediakan merupakan produk berkualitas. Kami sangat selektif dalam memilih produk yang akan kami tawarkan. Selanjut, para konsumen tinggal menikmati saja,” tukas Tedja lagi.

Lebih jauh Tedja menerangkan, beragam produk kerajinan tangan kayu, akar, dan batu fosil yang disediakan Natural Fossil tidak membutuhkan perawatan khusus. Perawatan yang dilakukan hanyalah membersihkan barang dari debu dengan kain lap.

“Barang kerajinan kami memiliki daya tahan yang kuat. Usianya bisa mencapai puluhan tahun. Untuk merawatnya juga mudah, tidak butuh teknik atau cara khusus tertentu,” papar Tedja.

Sudah bukan rahasia umum jika karya seni yang bernilai tinggi itu mahal harganya. Demikian juga untuk karya kerajinan tangan kayu, akar, dan batu. Di Natural Fossil, karya-karya yang disediakan, ditawarkan dengan harga mulai Rp 50 ribu hingga Rp 7 jutaan. Harga ini untuk karya yang dijual satuan. Sementara untuk karya yang dijual paket seperti meja kursi yang terbuat dari akar kayu Jati, harganya ada yang mencapai Rp 50 juta lebih.

Anonim mengatakan...

i am rose frm malaysia, nice carving, i am also order frm cepu but i ask my friends frm jepara