Batuk melindungi tubuh dengan cara menghilangkan lendir, zat-zat yang mengiritasi dan infeksi saluran pernapasan. Pada anak-anak, batuk tidak selalu berarti anak bermasalah. Batuk yang terjadi pada malam hari, terutama setelah anak tertidur lelap selalu dianggap abnormal dan perlu perhatian khusus.
Penyebab dan penatalaksanaan batuk pada anak-anak dan orang dewasa mempunyai persamaan dan perbedaan. Namun, khusus masalah batuk pada anak, setidaknya bisa dibagi menjadi dua jenis berdasarkan tingkat keseriusan masalahnya, yakni batuk akut, yang biasanya berakhir 1-2 minggu dan batuk kronis yang berakhir lebih dari 4 minggu. Demikian disampaikan dr. Johannes Ridwan T.S, Sp.A, DPPS, dari Omni International Hospital dalam seminar kesehatan yang diselenggarakan Kinderworld Montessori BSD, akhir Januari lalu.
Menurut dr. Johannes, batuk akut pada anak umunya terjadi dalam periode yang singkat. Batuk ini disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas. Anak-anak usia prasekolah dapat terserang batuk akut ini sampai 6 atau 8 kali dalam setahun.
“Batuk akut lebih sering terjadi karena post nasal drip atau iritasi saluran pernapasan. Post nasal drip sendiri adalah suatu kondisi dimana lender turun dari hidung dan sinus ke belakang tenggorokan,” kata dr. Johannes.
Sementara itu, dr. Johannes juga menyebutkan, batuk kronis atau batuk menetap pada anak sangat sering terjadi dan berlangsung lebih dari 4 minggu. Penyebab yang paling sering adalah batuk sebagai gejala asma, batuk yang disebabkan penyakit di hidung dan sinus, serta batuk yang disebabkan kelainan kerongkongan dan lambung.
Anak yang menderita asma batuk merupakan gejala yang paling sering ditemui. Batuk pada asma akan semakin buruk terutama pada malam hari bila disebabkan oleh infeksi virus, gerak badan, dan udara dingin.
Kemudian, pada batuk yang disebabkan penyakit di hidung dan sinus, aliran cairan yang berasal dari radang hidup atau rhinitis dan sinus yang masuk ke dalam saluran pernapasan merupakan salah satu penyebab timbulnya batuk kronis. Radang hidng akibat alergi atau rhinitis allergica yang timbul sesuai musim kadang-kadang menjadi penyebab dan untuk memastikannya diperlukan tes alergi.
“Infeksi sinus dapat berlangsung berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan yang menyebabkan batuk dengan gejala hidung yang minimal,” tegas dr. Johannes.
Selanjutnya, batuk kronis yang disebabkan kelainan yang berasal dari kerongkongan dan lambung kerap. Batuk ini terjadi karena refluks gastro esophageal (GER). Kelainan ini disertai nyeri ulu hati. Pada sebagian anak, nyeri ulu hati bisa tidak terjadi, namun berganti dengan gejala suara parau atau tersedak. Sementara itu, batuk persisten pada bayi yang timbul terutama setelah makan, penyebab yang paling sering adalah masalah refluks dan menelan.
Di luar dari sebab-sebab yang disebutkan tadi, batuk pada anak bisa juga terjadi karena beberapa hal lainnya, antara lain batuk pasca infeksi virus, terhirup benda asing, kebiasaan batuk, dan batuk karena iritan atau polusi lingkungan semisal asap rokok atau asap kendaraan.
Untuk langkah pengobatan, dr. Johannes menjelaskan, batuk ringan yang terjadi setelah infeksi pernapasan pasca virus tidak memerlukan pengobatan khusus karena akhirnya akan sembuh sendiri dalam waktu 1 atau 2 minggu. Dan pada batuk kronis, harus diketahui dulu penyebab pastinya, yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian obat batuk yang dapat mengencerkan lendir.
Di akhir seminar, dr. Johannes menuturkan, pendekatan yang terbaik terhadap pengobatan batuk adalah mencari penyebab utamanya. Pasien harus menghubungi dokter jika merasa batuk sudah sangat mengganggu atau dirasa cukup serius dan mulai membahayakan.
Jumat
Mengenali Batuk pada Anak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Lihat Daftar Isi !


Artikel parenting yang sangat bagus. Salam kenal & sukses ....
saya ada pertanyaan tentang batuk kronis, anak saya sudah dlm waktu 1 bln ini mengalami batuk yg tidak hilang. 1 bln sebelumnya dia mengalami batuk setelah 1minggu saya bw ke dokter dan dokter blg infeksi tenggorokan. setelah diberi obat dlm jangka waktu 4hr batuk hilang ttp kemudian 2 mgg setelah itu saat malam hari menjelang subuh sekitar jam 3-4 dia mulai batuk, di siang hari jk sy pegang dadanya n basah jg batuk tp setelah setengah jam kemudian hilang. Saya tkt untuk membawa ke dokter dan diberi obat terus.Apa yg hrs dilakukan
Saya ingin diterangkan mengenai definisi,etiologo,patofis,dan prognosa dari batuk pilek. Trima kasih?
Comment Form under post in blogger/blogspot