Jumat

Menjadi Ayah yang Hebat Sepanjang Masa

Pada suatu masa, seorang laki-laki akan berkeluarga dan memiliki keturunan. Tibalah saat baginya untuk menjadi kepala keluarga, menjadi panutan bagi istri dan anak-anaknya. Tapi ternyata, menjadi seorang ayah tidak mudah seperti yang dibayangkan. Banyak hal yang harus diperhatikan, agar menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya.

Sudah garis tangan kaum Adam untuk menjadi seorang ayah. Membimbing dan membesarkan anak-anaknya agar menjadi manusia yang berguna. Pun demikian, belajar menjadi seorang ayah yang baik tidak bisa berlangsung dengan cepat. Semuanya butuh proses dan pembelajaran.

Disebutkan oleh banyak sumber, banyak hal yang harus dipenuhi untuk menjadi ayah yang baik. Pertama, menghormati ibu dari anak-anak. Di sini kita mengajarkan kepada anak-anak untuk sayang kepada ibu sekaligus membina hubungan yang harmonis dalam rumah tangga.

Kemudian, lewatkan waktu bersama anak-anak. Hal ini yang mungkin sering kita lupa. Karena terlalu sibuk dengan pekerjaan, waktu untuk anak-anak hanya sedikit sekali. Pada akhirnya, karena kurang waktu bersama, anak-anak akan merasa ditelantarkan.
Sudah sifatnya kaum laki-laki agak sedikit keras daripada kaum wanita. Karenanya, dalam hal mendidik anak, sifat keras itu kerap terbawa. Pada dasarnya, mendidik anak tidak harus dengan kekerasan, melainkan displinkanlah dengan kasih.

Semua anak butuh bimbingan dan pendisiplinan, bukan sebagai hukuman, melainkan untuk menetapkan batasan-batasan yang masuk akal. Jika Anda seorang ayah, ingatkanlah anak-anak Anda akan ganjaran perbuatan mereka dan berikanlah imbalan yang berarti atas perilaku yang diinginkan.

Lebih dari itu. para ayah adalah model peran bagi anak-anaknya, entah mereka menyadarinya atau tidak. Seorang anak perempuan yang melewatkan waktu dengan Ayahnya yang penuh kasih tumbuh dengan pengetahuan bahwa ia pantas diperlakukan dengan hormat oleh anak-anak lelaki, dan apa yang harus dicarinya dalam diri seorang suami. Para Ayah dapat mengajari putra-putrinya apa yang penting dalam kehidupan ini dengan mendemonstrasikan kejujuran, kerendahan hati, dan tanggung jawab.

Setiap anak butuh ketenteraman yang berasal dari mengetahui bahwa mereka diinginkan, mereka diterima, dan dikasihi oleh keluarga. Orang tua, terutama para Ayah, perlu membiasakan diri merangkul anak-anaknya. Memperlihatkan kasih sayang setiap harinya adalah cara terbaik untuk memberitahu mereka bahwa Anda sayang kepada mereka.

Menjadi seorang ayah, tidak hanya berlaku ketika si anak masih kecil. Setelah anak-anak besar dan siap meninggalkan rumah pun, mereka akan tetap mencari hikmat serta nasihat dari ayahnya. Entah soal meneruskan pendidikan, pekerjaan baru, atau pernikahan. Di sini para ayah terus memainkan peran penting dalam kehidupan anak-anak mereka sementara mereka bertumbuh dan, mungkin, menikah serta membangun keluarga sendiri.

Bagi laki-laki, menjadi ayah adalah hal yang membanggakan. Membesarkan anak menjadi tugas yang sangat mulia. Peluh keringat dicucurkan untuk kebahagian anak-anak, dan istri tentunya. Penilaian tentang ayah yang baik, tentu sangat subjektif. Setiap orang berhak memiliki pandangannya sendiri-sendiri akan hal itu. Tapi yang pasti, seorang ayah harus punya kasih sayang, bukan begitu?