Rabu

Genoveva Kiranaputri, Pelukis Muda yang Siap Berprestasi

Coretan warna tertuang di atas kanvas. Karya visual dua dimensi nan indah sarat makna pun tercipta. Dengan penuh imajinasi, gelora seni membara di sanubarinya. Lewat lukisan, ia tampilkan perasaan dan ekspresi jiwanya.

Terlahir dari pasangan Rudy Sugiharto dan Inge Djawanto, Genoveva Kiranaputri atau yang akrab disapa Nova, dianugerahi talenta melukis yang luar biasa. Bagi remaja sebayanya, barangkali melukis bukanlah kegiatan yang menyenangkan. Tapi bagi dara belia kelahiran Jakarta, 3 Januari 1993 ini, melukis adalah dunianya.

Nova mulai mengenal dunia melukis sejak kecil. Seperti dituturkan sang ayah, Rudy, sejak kecil Nova senang menggambar, hanya saja ketika itu ia suka menggambar di dinding rumahnya. “Bakat melukis Nova sudah terlihat sejak ia mulai berumur 5 tahun,” kata Rudy.

Melihat bakat yang dimiliki putrinya, Rudy pun memasukan Nova ke beberapa sanggar lukis. Gonta-ganti guru lukis pun kerap dialami Nova. Yang terbaru, dari 2006 hingga kini, Nova bergabung dengan Sanggar Pelukis Cilik Jakarta, di bawah asuhan Mas Yos Soesilo.

Di bawah arahan Mas Yos Soesilo inilah Nova yang tinggal di Puri Bintaro, Bintaro Jaya ini mulai menemukan jati dirinya dalam berkarya. Diungkapkan oleh Mas Yos, Nova termasuk pelukis beraliran ekspresionif, pelukis ekspresi yang berkerja dengan cepat. “Nova punya karakter. Lukisannya bermakna dalam,” kata Mas Yos.

Nova sendiri mengatakan, ia lebih suka melukis tentang dunia hewan. Dari beberapa lukisannya, kebanyakan memang bercerita tentang kehidupan hewan. Meski begitu, beberapa lukisan tentang kehidupan manusia juga ada dalam daftar karya-karyanya.

Selain karakternya sebagai pelukis yang mulai terbentuk, Nova juga hadir sebagai pelukis wanita muda. Menurut Mas Yos, di Indonesia tak banyak pelukis wanita, apalagi yang berusia muda seperti Nova. “Nova ini sudah bisa bersanding dengan pelukis-pelukis besar. Apalagi, Indonesia minim pelukis wanita. Itulah salah satu kelebihannya,” tukas Mas Yos lagi.

Lebih jauh Mas Yos menyebutkan, karya-karya Nova sudah layak untuk dikomersilkan. Bahkan, ada beberapa karya Nova yang sudah dikoleksi orang lain. “Karya Nova tidak kalah dengan pelukis-pelukis senior. Hanya saja, Nova masih butuh banyak pengalaman agar lebih dikenal,” pungkasnya.

Karir Nova sebagai artis lukis memang baru seumur jagung. Tapi, sedikit banyak ia sudah merasakan beberapa pameran lukisan, yang menambah wawasan ilmu lukisnya sekaligus akan melambungkan namanya suatu saat. Beberapa pameran lukisan bersama yang pernah diikuti siswi kelas X SMA Plus Pembangunan Jaya Bintaro ini antara lain pameran Do It Better di Istana Anak-anak Taman Mini Indonesia Indah, pameran Suzuki Way of Life with Nine Generation Painters, serta demo melukis di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sementara itu, Rudy kembali menjelaskan, sebagai orangtua, ia dan ibunda Nova hanya bisa mendukung. Selebihnya, karir Nova diserahkan kembali kepada Nova. “Saya berharap Nova bisa mendapatkan yang terbaik. Jika melukis memang jalan hidupnya, maka ia wajib menjalaninya sepenuh hati. Kami, orangtuanya, hanya bisa memberi dukungan dan berbangga hati,” tegas Rudy.

Selain Nova, kakak Nova yang bernama Blasius Adi Saputra juga memiliki bakat melukis. Adi juga berguru kepada Mas Yos. Berbeda dengan Nova, karya-karya Adi lebih cenderung realis, seperti wujud objek aslinya. “Nova dan Adi sama-sama punya bakat melukis yang istimewa. Sekarang tinggal bagaimana mereka berdua mengasah kemampuannya,” ujar Mas Yos tentang kedua muridnya.