Sabtu

Hemoroid - Penyakit Bagian Belakang

Hemoroid atau yang biasa disebut wasir oleh masyarakat umum memang menjadi momok bagi segelintir orang yang menderitanya. Benjolan di dalam anus yang sangat membuat rasa tidak nyaman. Duduk, salah, berdiri, juga salah. Apalagi kalau hendak buang hajat, bukan main sakitnya.

Dalam seminar medis RS Global Medika pertengahan Juli lalu, disebutkan oleh Dr. Yudistira Panji Santoso, SpPD, hemoroid adalah pelebaran varises satu segmen atau lebih pembuluh darah vena hemoroidales pada poros usus dan anus yang disebabkan karena otot dan pembuluh darah sekitar anus atau dubur kurang elastis sehingga cairan darah terhambat dan membesar.

Menurut Dr. Yudistira Bantalan anus merupakan jaringan lunak yang kaya akan pembuluh darah. Agar stabil, Kedudukannya disokong oleh ligamentum Treitz dan lapisan muskularis submukosa.

“Bendungan dan hipertrofi pada bantalan anus menjadi mekanisme dasar terjadinya hemoroid. Pertama, kegagalan pengosongan vena bantalan anus secara cepat saat defekasi. Kedua, bantalan anus terlalu mobile, dan ketiga, bantalan anus terperangkap oleh sfingter anus yang ketat. Akibatnya, vena intramuskular kanalis anus akan terjepit (obstruksi). Proses pembendungan di atas diperparah lagi apabila seseorang mengedan atau adanya feses yang keras melalui dinding rektum,” kata Dr. Yudistira.

Selain itu, lanjutnya, gangguan rotasi bantalan anus juga menjadi dasar terjadinya keluhan hemoroid. Dalam keadaan normal, bantalan anus menempel secara longgar pada lapisan otot sirkuler. Ketika defekasi, sfingter interna akan relaksasi. Kemudian, bantalan anus berotasi ke arah luar (eversi) membentuk bibir anorektum. Faktor endokrin, usia, konstipasi dan mengedan yang lama menyebabkan gangguan eversi pada bantalan tersebut.

Berdasarkan letak, hemoroid dibagi menjadi tiga yaitu hemoroid eksterna, interna, dan campuran. Dikatakan eksterna karena benjolan terletak di bawah linea pectinea. Hemoroid eksternus mempunyai tiga bentuk yaitu bentuk hemoroid biasa yang letaknya distal linea pectinea, bentuk trombosis, dan bentuk skin tags. Biasanya benjolan pada hemoroid eksternus akan keluar dari anus bila mengedan, tapi dapat dimasukkan kembali dengan jari. Rasa nyeri pada perabaan menandakan adanya trombosis, yang biasanya disertai penyulit seperti infeksi atau abses perianal.

Berlawanan dengan hemoroid eksterna, benjolan pada hemoroid interna terletak di atas linea pectinea. Hemoroid interna merupakan benjolan dari vena hemoroidalis internus yang dilapisi epitel dari mukosa anus. Pada posisi litotomi, benjolan paling sering terdapat pada jam 3, 7, dan 11. Ketiga letak itu dikenal dengan three primary haemorrhoidal areas.

Sesuai asal katanya -Yunani, haem = blood (darah), rhoos = flowing (mengalir)-, maka darah yang mengalir pada waktu defekasi maupun sesudahnya menjadi gejala yang paling sering dikeluhkan oleh penderita hemoroid. “Darah bisa menetes, bisa pula menyemprot. Terlebih lagi, feses yang keras dapat menyebabkan robekan sehingga terjadi perdarahan yang hebat,” ujar Dr. Yudistira menambahkan.

Berdasarkan perkembangannya, hemoroid sendiri terbagi menjadi empat. Pertama, bantalan anus tidak turun sampai ke linea dentate saat mengedan, sering disertai perdarahan. Kedua, bantalan anus prolaps sampai di bawah linea dentate saat mengedan, dapat terlihat dari luar dan langsung menghilang bila mengedan dihentikan. Ketiga, bantalan anus hingga keluar saat mengedan dan tetap di luar sampai direposisi secara manual, dan akan kembali turun saat mengedan berikutnya. Dan terakhir, prolaps tidak dapat direposisi secara manual, memberikan gambaran bantalan interna yang ditutupi mukosa.