Sabtu

Game Online - Fantasi Sang Petualang Jagad Maya

Perkembangan pengguna internet di dunia dan di Indonesia pada khususnya yang sangat pesat memicu munculnya tren-tren baru di kalangan pengguna internet. Bermain game online adalah salah satu tren yang sedang mewabah di kalangan pengguna internet di dunia, termasuk di Indonesia.

Permainan game online kini tengah digandrungi anak-anak dan kaum muda. Tren game online saat ini menjadi konten hiburan sekaligus memberi pengalaman berkomunitas, kerja sama tim, dan melatih kecermatan serta kecepatan bagi penggilanya.

Pun begitu, sederhananya, game online adalah permainan eletronik berbasis teknologi audio video dengan bantuan komputer. Hanya saja, sebagai medianya, game online menggunakan jaringan internet.

Cara kerja internet yang tak terbendung batas waktu dan ruang juga berlaku bagi game online. Siapapun, pada saat yang bersamaan bisa memainkan permainan yang sama dalam satu dimensi, meski berbeda lokasi. Beberapa game online yang cukup populer di antaranya Master of Fantasy Ragnarok, GetAmped R, Seal Online, dan RF Online.

Sebutlah Ragnarok yang bergenre massive multiplayer online role playing game (MMORPG), Pangya yang bergenre fantasy sport, atau malah Gunbound yang masuk kategori turn based. Jenis genre macam itu yang kemudian mengotak-ngotakkan beberapa game sehingga mempunyai penggemarnya sendiri. Hal ini yang membedakan dengan game online standar yang jamak dijumpai di situs-situs macam Yahoo atau MSN.

Kemudian, game War of Emperium atau yang juga disebut Guildwar yang ditawarkan Ragnarok online. Permainan ini memperebutkan 20 istana megah yang terletak di lokasi strategis untuk melindungi kerajaan Rune-Ride. Menggunakan seperangkat komputer personal yang terhubung satu sama lain, game jaringan memang terlihat sangat mengasyikkan. Siapa saja bisa ikut dalam permainan ini, dan memilih karakter yang mereka inginkan. Para pemain juga dapat memilih senjata dan perlengkapan yang akan mereka gunakan dalam permainan. Pada intinya, permainan ini seakan sebuah petualangan di dunia maya, dimana kita serasa benar-benar terlibat di dalamnya.

Game online sendiri tenar karena internet. Permainan yang terkoneksi jaringan internet ini dapat dimainkan siapa saja dan dimana saja. Dan di dalam negeri, khususnya di kota-kota besar, tak sulit untuk menemukan tempat-tempat yang menyediakan layanan game online. Cukup datang ke warung internet atau warnet, permainan elektronik online ini sudah pasti dapat ditemukan.

Fenomena game online

Bicara soal efek, tentu ada yang baik dan ada yang buruk. Begitu juga dengan game online, dampak permainan ini kepada penggemarnya bisa baik, bisa juga buruk. Dimulai dari yang baik, seperti disebut dengan singkat di atas tadi, game online mampu melatih kecermatan serta kecepatan pemainnya. Selain itu, game online juga bisa meningkatkan kualitas kerja sama seseorang. Ini dimungkinkan, karena beberapa permainan game online ada yang dimainkan berkelompok.

Kendati demikian, media hiburan yang satu ini memang menimbulkan pro dan kontra soal baik buruknya. Mengutip sebuah riset melalui jajak pendapat yang diadakan oleh Mark Griffith, professor dari Nottingham Trent University di Inggris, ada 12 persen dari pemain game online menunjukkan gejala kecanduan. Yaitu menarik diri dari lingkungan, kehilangan kendali, dan tak peduli dengan kegiatan lain.
Menurut riset itu, penyebabnya, pada game online pemain tak akan pernah bisa menyelesaikan permainan sampai tuntas, sebab, game jaringan ini tidak pernah berhenti.

Rupanya para pecandu game online terkena ketagihan video game. Mereka jadi malas bekerja atau berkativitas lainnya, bersosialisasi dengan teman, bahkan kehilangan nafsu makan. Pokoknya, yang terpikir di benak mereka hanyalah game, game, dan game!
Selain itu, ditemukan juga di kalangan pemain game tersebut menderita sejumlah gangguan kesehatan. Terutama rasa sakit di jari dan tangan yang terkena sindrom vibrasi lengan, karena terlalu lama memegang tombol pemandu. Dan diduga pula banyak game yang menjadi inspirasi timbulnya kekerasan, karena ada banyak bagian dalam permainan yang memunculkan pertarungan yang bertumpah darah.

Meski demikian sejumlah penelitian lain memberi hal berbeda. Penelitian di Manchester University dan Central Lancashire University, keduanya di Inggris, membuktikan bahwa gamer yang bermain game 18 jam per minggu memiliki koordinasi yang baik antara tangan dan mata setara dengan kemampuan atlet. Penelitian lain di Rochester University mengungkapkan bahwa anak-anak yang memainkan game action secara teratur memiliki ketajaman mata yang lebih cepat daripada mereka yang tidak terbiasa dengan stik kontrol.

Game online memang menghadirkan fenomena tersendiri, yang seakan terselubung tertutup kabut. Para mania game online bergumul dengan kegemarannya, meski itu berdampak baik atau buruk. Kendati begitu, game online juga tidak harus selalu dicurigai akan menimbulkan efek negatif. Asal dimainkan dengan wajar, game online justru memberi kesenangan sekaligus menjadi hiburan.