Tanaman hias dari Madagaskar rupanya ada yang mirip kaktus. Adalah pachypodium, tanaman hias berduri yang mulai digemari banyak orang. Dari berbagai sumber disebutkan, pachypodium merupakan tanaman dari jenis adenium.
Bagi penggila tanaman hias di era 90-an, tak akan asing dengan nama pachypodium. Tanaman hias ini sempat melambung di masa itu. Banyak pengusaha tanaman hias yang menyediakan tanaman ini sebagai salah satu dagangannya. Tapi, berangsur-angsur, pachypodium mulai meredup.
Banyak orang menyangka pachypodium sama dengan kaktus karena kemiripan duri pada batangnya. Padahal, tanaman gurun ini berbeda jenis dengan kaktus, pachypodium berasal dari keluarga adenium. Pachypodium banyak diburu karena keindahannya.
Pachypodium sendiri, sedikitnya memiliki 25 spesies, antara lain pachypodium lamerei, bicolor, bispinosum, brevicaule, dan lain sebagainya, dengan ciri khas yang berbeda-beda. Di Indonesia, pachypodium yang paling bayak ditemui dan mudah tumbuh adalah jenis lamerei dan soundersii. Sementara itu, spesies lainnya masih jarang ditemui.
Warna bunga pachypodium yang beragam dan variatif seperti merah, kuning, putih, dan ungu, menjadi salah satu daya tarik tanaman hias yang satu ini. Selain itu, bonggol pachypodium juga tak kalah indah dengan adenium.
Menyangkut perawatan, meski tanaman ini merupakan hasil pengembangan dari Madagaskar, perawatan pachypodium cukup sederhana dan mudah. Bila sudah terbiasa dengan perawatan adenium atau euphorbia maka tidak terlalu sulit untuk merawat pachypodium, yang bahkan cenderung sama saja kedua tanaman tadi.
Media tanam pachypodium yang dipakai dapat menggunakan tempat untuk adenium. Usahakan tanaman ini terkena sinar matahari penuh. Apabila tidak, pertumbuhannya cenderung melambat, dan bahkan bisa mudah terserang hama. Sebagai tanaman gurun, pachypodium memang tidak suka media tanam yang lembab dan becek. Tanaman ini lebih suka media yang kering.
Sementara itu, untuk cepat bisa menikmati keindahan bunga pachypodium, pemeliharaan pachypodium sebaiknya dimulai dari bentuk bibit, karena kalau dari bentuk biji pachypodium paling tidak memerlukan waktu sekitar 3 tahun untuk bisa tumbuh dan berbunga.
Kemudian, saat ini baru sedikit spesies pachypodium yang disilangkan, tidak seperti adenium yang punya banyak sekali silangan. Hal ini terjadi mungkin karena pachypodium masih belum banyak dikenal masyarakat.
Meski berduri, pachypodium tetaplah indah karena bunga dan bonggolnya. Dengan menghadirkan tanaman ini sebagai salah satu penghias taman Anda, keindahan dan keasrian dari nuansa hijau tanaman hias akan semakin Anda rasakan.
Lebih dari itu, kendati pachypodium masih jarang dikenal orang, memiliki tanaman hias ini tentu akan membuat Anda selangkah lebih maju dari orang lain, tentunya untuk urusan tanaman hias. Dan akan lebih baik lagi, bila Anda tidak hanya sekedar memiliki tapi juga tahu asal-usul dan bagaimana merawatnya.
Sabtu
Pachypodium - Bukan Kaktus Tapi Adenium
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot