Indonesia International Motor Show (IIMS) kembali digelar untuk yang ke-16 kali. Perhelatan otomotif berskala internasional tersebut mampu menyedot perhatian masyarakat. Tahun 2007 kemarin saja, pengunjungnya mencapai 167.030 orang. Sedangkan nilai penjualan kendaraan sendiri bisa mencapai ratusan milyar rupiah.
Saat pembukaan, Jumat (11/7) hadir Menteri Perindustrian, Fahmi Indris, Menteri Perdagangan, Marie Elka Pangestu, Menteri Lingkungan Hidup, Rachmat Witoelar, dan Menteri Perhubungan, Yusman Syafii Jamal.
Kehadiran para menteri negara tersebut, terutama menteri perindustrian dalam pembukaan IIMS 2008 ini menandakan perhatian besar pemerintah terhadap perkembangan industri otomotif nasional sebagai salah satu pilar penyangga perekonomian negara.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), industri otomotif berada pada urutan keermpat penyumbang pajak. Pesatnya perkembangan industri otomotif nasional akan menarik minat investor asing untuk ikut mengembangkan usahanya di Indonesia.
“Industri otomotif nasional merupakan salah satu motor penggerak perekonomian Indonesia. Industri otomotif memiliki mata rantai bisnis mulai manufaktur komponen, manufaktur kendaraan itu sendiri, jaringan distribusi dan layanan purna jualnya-baik bengkel resmi maupun tidak, termasuk jaringan penjualan suku cadang di seluruh Indonesia,” kata Ketua Penyelenggara IIMS 2008 yang juga salah satu Wakil Ketua Umum Gaikindo, Johnny Darmawan.
Di samping itu, lanjutnya, industri ini juga mengembangkan industri penunjang lainnya seperti pembiayaan dan asuransi. Dengan demikian, mata rantai industri otomotif ini juga menciptakan peluang kerja yang sangat besar bagi masyarakat.
Indonesia International Motor Show kali ini diikuti oleh 139 perusahaan yang terdiri dari 18 Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) dan 121 peserta Non-ATPM yang menempati area ruang pamer seluas 60.219 sqm di Jakarta Convention Center.
Setiap tahun, pengunjungnya terus bertambah. Pada tahun 2006, jumlah pengunjung mencapai 165.984 orang. Sedangkan tahun 2007 kemarin, jumlah orang yang melihat pameran otomotif tersebut meningkat menjadi 167.030 orang. Tahun ini, IIMS 2008 sendiri menargetkan jumlah pengunjung harus menyentuh angka 222.000 orang.
Tidak ada Krisis
Meskipun kondisi perekonomian Indonesia dikatakan beberapa analis ekonomi berindikasi tidak baik. Tapi, kalau melihat tren penjualan kendaraan di IIMS, sepertinya kondisi tersebut tidak banyak berarti. Kenaikan BBM yang ditetapkan pemerintah sampai 30% pun tidak punya pengaruh apa-apa.
Tahun kemarin saja, total nilai penjualan dari ajang otomotif ini mencapai Rp 1,5 trilyun. Sedangkan tahun 2008, targetnya Rp 1,6 trilyun.
“Target (transaksi) tahun ini tidak muluk-muluk, yaitu Rp1,6 triliun. Tahun lalu transaksi IIMS mencapai sekitar Rp1,5 triliun,” jelas Johnny Darmawan.
Hal tersebut, lanjutnya, juga karena kami melihat situasi makro ekonomi Indonesia yang tidak pasti. Juga karena gejolak kenaikan harga minyak mentah dunia dan ketidakpastian kebijakan harga bahan bakar minyak bersubsidi yang memengaruhi pasar otomotif.
“Sampai saat ini kami belum tahu arah kebijakan pemerintah mengenai BBM bersubsidi. Kalau pun ada pembatasan seperti apa,” ujar Johnny. Namun, ia tetap optimis target penjualan mobil di Indonesia pada 2008 bisa menembus angka 520 ribu tahun ini.
Sampai dengan 2 – 3 hari berlangsungnya IIMS 2008, nilai penjualan beberapa ATPM menunjukkan indikasi yang baik. Sebut saja seperti Proton, produsen otomotif asal Malaysia ini berhasil menjual 32 unit mobil dengan nilai transaksi Rp 4,08 miliar pada hari ke tiga IIMS 2008.
Sementara itu, Volkswagen membukukan penjualan sebanyak 10 unit dengan nilai transaksi sekitar Rp3,6 miliar, Astra Daihatsu Motor (32 unit mobil senilai Rp 3,2 miliar), Isuzu Astra Motor Indonesia (17 unit mobil senilai Rp 3 miliar), dan Ford Motor Indonesia yang meraup Rp 7,3 miliar.
Dari indikasi nilai penjualan di hari-hari pertama tersebut, bisa ditaksir bahwa industri otomotif Indonesia masih cukup menjanjikan. Apalagi, kalau melihat data Gaikindo yang menyebutkan penjualan mobil semester pertama tahun ini sudah sebanyak 292.589 unit. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari angka semester pertama 2007 yang sebanyak 197.316 unit.
Saat ini, pasar terbesar otomotif di Indonesia masih didominasi Astra International yang menjual 147.580 unit. Sedangkan merek yang mendominasi pasar masih dikuasai Toyota dengan angka penjualan 98.703 unit. Disusul Mitsubishi dengan total penjualan 43.522 unit, dan Suzuki yang menjual sebanyak 39.249 unit.
Honda berada di urutan kelima setelah Daihatsu yang masing-masing mencatatkan penjualan sebanyak 24.667 unit dan 34.827 unit.
Sementara pada Juni, penjualan tercatat 54.631 unit, naik 38% dari bulan yang sama 2007 yang sebesar 39.424 unit. Angka itu juga masih lebih tinggi dibandingkan Mei yang mencapai 50,718 unit.
Pasar Astra pada Juni mencapai 51% dari total pasar dalam negeri yang menjual 27.927 unit kendaraan roda empat. Sedangkan merek dagang selain Astra, seperti Honda, Mitsubishi dan Suzuki mencapai 26.704 unit, naik dari penjualan Juni 2007 sebanyak 19.548 unit.
Tema Lingkungan
Setiap tahunnya, IIMS digelar di Indonesia dengan pendekatan tema industri otomotif ramah lingkungan. Pada tahun 2006, tema yang diangkat adalah “Changing Vehicle for The Earth”. Sedangkan tahun 2007, “Green – Better Living” dan tahun 2008 ini dikemukan tema “Advanced Motoring Hi-Quality Living”.
Tema tahun ini, merefleksikan komitmen industri otomotif nasional untuk selalu mengedepankan perkembangan produk yang inovatif dan ramah lingkungan, aman, dan nyaman. Kepeduliaan terhadap lingkungan tercemin dalam hal teknologi maupun penggunaan material dan cara penggunaan kendaraan itu sendiri.
Hal ini sejalan dengan kesepakatan global pada The 13th COP/MOP United Nation Framework Conference on Climate Change (UNFCCC) atau konferensi perubahan iklim yang diadakan di Nusa Dua – Bali akhir tahun lalu.
Indonesia International Motor Show tahun ini sendiri menyertakan beberapa kendaraan yang tergolong ramah lingkungan dan hemat bahan bakar. Sebut saja seperti Mitsubshi yang mengenalkan i-Miev (Mitsubishi Innovative Electric Vehicle), Mercedes-Benz dengan produk Smart Fortwo, atau Honda yang menampilkan Civic Hybrid.
Namun sayangnya, kendaraan-kendaraan tersebut tidak bisa diraih dengan mudah dan murah. Bayangkan saja, Civic Hybrid keluaran Honda saja, harganya bisa mencapai Rp400 juta. Belum lagi, kebanyakan dari mobil-mobil tersebut masih harus inden bila ingin membeli.
Makanya, kecuali Toyota, Honda, dan General Motor, kebanyakan ATPM hanya sebatas mengenalkan konsep kendaraan ramah lingkungan dan hemat BBM. Tidak langsung menjualnya.
Selain harga yang masih tergolong mahal, ternyata pemerintah sendiri masih “hitung-hitungan” dengan yang namanya pajak buat kendaraan tersebut. Regulasinya masih agak sulit. Padahal, peminatnya sendiri lumayan banyak. Masyarakat banyak yang tertarik dan rela antri hanya untuk mencoba mobil-mobil hybrid di IIMS 2008.
Bila kondisinya seperti itu, bagaimana masyarakat mau merubah kebiasaannya menjadi prilaku yang ramah lingkungan seperti yang didengungkan Menteri Lingkungan Hidup, Rachmat Witoelar saat pembukaan IIMS 2008 ini. Sedangkan pemerintah sendiri belum membuka kran kebijakan finansial yang mendukung cita-cita menteri lingkungan hidup tersebut.
Sabtu
IIMS 2008 - Tidak Ada Krisis, Kecuali Hybrid
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot